SURABAYA, Lingkarjatim.com – Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) tak hanya diklaim mampu memberi kontribusi hingga 54,98 persen terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) Jawa Timur. UMKM juga diklaim mampu menyerap tenaga kerja di Jatim.
“Sektor UMKM ini cukup banyak menyerap tenaga kerja, sekitar 90 persen tenaga kerja terserap ke UMKM,” kata Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, di ruang kerjanya, Kamis (10/8/2017).
Berdasarkan data dari Dinas Koperasi dan UMKM Jatim, Jatim memiliki 6,8 juta pengusaha (UMKM). Rincinya, sebanyak 6,5 juta atau 95,71 persen usaha mikro, 262 ribu atau 3,84 persen usaha kecil, dan 30 ribu atau 0,45 persen pelaku usaha menengah.
Dari jumlah tersebut, kata Gus Ipul, keberadaan UMKM mampu menyerap tenaga kerja sebesar 11,12 juta orang dari 19 juta total jumlah angkatan tenaga kerja di Jatim. “Sektor pertanian merupakan sektor terbanyak menyerap tenaga kerja,” kata Gus Ipul.
Rinciannya, antara lain pertanian sebanyak 6,2 juta, non pertanian sebanyak 2,7 juta orang, perdagangan hotel dan restoran 2,8 juta, industri pengolahan 944 ribu, sektor jasa 739 ribu, sektor transportasi 232 ribu, sektor pertambangan 45 ribu, konstruksi 43 ribu, keuangan 36 ribu, listrik gas dan air 28 ribu.
Tak hanya itu, UMKM juga diklaim mampu menurunkan angka pengangguran di Jatim. Pada Agustus 2016, ada sekitar 799.900 pengangguran atau 4,21 persen dari 19 juta total jumlah angkatan kerja di Jatim. Jumlah itu menurun sekitar 20.900 atau 0,11 persen menjadi 779.000 atau 4,10 persen per Februari 2017.
“Yang istimewa adalah bahwa UMKM ini penopang terbesar terhadap PDRB Jatim, yakni mencapai sekitar 54,98 persen. Karena itu, UMKM ini suatu modal dan pilar Jatim dalam menghadapi krisis sekalipun,” kata Gus Ipul. (Mal/Lim)