SUMENEP, Lingkarjatim.com – PCNU Kabupaten Sumenep memeringati Hari Santri Nasional 2019 dengan membersihkan Asta Tinggi, Senin (21/10).
Ini sebuah kompleks pemakaman khusus para raja dan keluarga keraton Sumenep, terletak di Desa Kebun Agung. Sebelum bersih-bersih, kegiatan dibuka dengan Haul dan Istighosah.
Ratusan warga nahdliyyin dan santri nampak hadir. Mereka bahkan telah datang sejak dinihari dan salag berjamaah di Asta Tinggi.
Ketua PCNU Sumenep, KH. A. Pandji Taufiq dalam sambutannya mengatakan, kegiatan tersebut akan terus dilaksanakan setiap tahun, khususnya saat peringatan Hari Santri Nasional.
“Sudah seharusnya, khususnya bagi kami, pengurus nahdlatul ulama, mengadakan kegiatan Haul atau Istighatsah di Asta Tinggi ini, karena, kami yakin, beliau beliau, para pendahulu kita, para raja raja Sumenep dulu, adalah orang sholeh yang juga menyebarkan Ajaran Islam Ahlus Sunnah Wal Jama’ah,” katanya.
Alasan dibalik dipilihnya Asta Tinggi, karena raja-raja dulu dikenal dengan orang alim. Para raja dahulu memiliki dedikasi tinggi, baik bagi Kabupaten Sumenep, atau bagi Indonesia secara umum.
“Di tempat yang sangat istimewa, kami memang memilih tempat ini adalah karena tempat ini sangat istimewa, di tempat inilah rumah terakhir para orang-orang istimewa yang kita kenal asta tinggi itu adalah orang-orang istimewa, istimewa karena akhlaqnya karena kedalaman ilmunya karena dedikasinya,” ujar dia.
Pasca istighasah dan bersih-bersih kompleks pemakaman Asta Tinggu, kegiatan berlanjut ke Maqbarah Muassis Nahdlatul Ulama Sumenep, KH. Abi Sudjak, yang letaknya tidak jauh dari Asta Tinggi.
Pada kegiatan ini, juga dilakukan Istighasah bersama yang diikuti oleh Seluruh Jajaran Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Sumenep.
Sementara itu, melalui juru kunci asta, keluarga besar Asta Tinggi mengucapkan terima kasih atas kepada pihak PCNU dan para santri yang telah melaksanakan Haul di Maqbarah para Raja Sumenep tersebut.
Dalam acara itu, PCNU juga menyerahkan tempat sampah pada pihak pengelola kompleks Asta Tinggi. (Abdus Salam).
