Foto: Ribuan santri ketika mau berangkat ziarah.
GRESIK, Lingkarjatim.com – Puncak rangkaian acara Haflah Akhirussanah ke-59 Pondok Pesantren Miftahul Ulum Banyuputih Kidul Lumajang ditutup dengan ziarah wali Lima. Berjalan meriah, ribuan santri langsung melakukan ziarah ke makam lima wali untuk mensyukuri kelancaran acara tersebut.
“Selain bentuk rasa syukur atas kelancaran rangkaian kegiatan acara Haflah, kegiatan ini bertujuan mengajarkan kecintaan para santri putra dan putri pada tradisi salaffussholeh dan para ulama terdahulu”, terang Drs. H. Maksum Madyari, Ketua Yayasan Miftahul Ulum di Area Komplek Pemakaman Sunan Maulana Malik Ibrahim Gresik.
Menurut Maksum, kegiatan ziarah ini diawali dari Maqbaroh Al-Magfurlah Syaikhona Kholil Bangkalan hingga ke Makam Sunan Bonang Tuban. “Kita mengawali dari Bangkalan karena ketersambungan ilmu agama para kyai yg menjadi pendiri Nahdlatul Ulama tidak bisa dilepaskan dari peran dan sumbangsih Syaikhona Kholil”, tegasnya.
Untuk tahun ini, para santri putra maupun putri yang mengikuti acara ziarah dibatasi hanya 1,500 orang. “Putri sebanyak 750 santriwati, sedangkan sisanya adalah putra”, turut juga Ustad. Turmudzi, Ketua Panitia ziarah wali 5.
Sebelumnya, acara Haflah Akhirussanah diawali dengan acara Haul Akbar KH. Zuhri Bin Sirojuddin dan Para Masyaikh pendiri Pondok Banyuputih. Acara tersebut dihadiri para pimpinan Daerah Provinsi Jawa Timur. KH. Syaifullah Yusuf -Gus Ipul (Wakil Gubernur Jawa Timur), H. Kusnadi (Wakil Ketua DPRD Jawa Timur), puluhan para kyai se-Lumajang, para habaib, para alumni dan ribuan santri pondok Miftahul Ulum.
Kemudian acara yang kedua, di gelar seminar sehari dengan mengambil tema “Kiprah Santri dalam Penguatan Akidah dan Perekonomian Ummat”, dengan nara sumber sessi I: Prof. Dr. KH. Ali Maschan Moesa, M.Si dan KH. Hasan Madini Jember. Sesi kedua adalah KH. Mahmud Ali Zain (Ketua UGT BMT Sidogiri)) dan H. Thoriqul Haq, MML (Ketua FPKB dan Ketua Komisi DPRD Provinsi Jawa Timur). (hsn/ril)
