Menu

Mode Gelap

LINGKAR UTAMA · 28 Jan 2018 11:39 WIB ·

Dihuni Para Pengungsi Sambas, Kampung Ini Hasilkan Tas Rajut Kualitas Super


Dihuni Para Pengungsi Sambas, Kampung Ini Hasilkan Tas Rajut Kualitas Super Perbesar

Tas rajut hasil produksi masyarakat Kampung Sambas

BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Di Kabupaten Bangkalan ada sebuah daerah yang bernama Kampung Sambas. Kampung yang terletak di Desa Kelpung, Supuluh itu dihuni oleh masyarakat yang mengungsi karena konflik Sambas terdahulu.

Sebagai masyarakat pengungsi, mau tidak mau mereka harus menata kembali kehidupannya disana. Pasalnya untuk tempat tinggal yang mereka tempati saat ini saja belum jelas status kepemilikannya. Oleh karena itu mereka melakukan usaha apapun untuk bisa bertahan hidup.

Salah satu usaha yang mereka tekuni adalah membuat kerajinan tas rajut yang terbuat dari bahan alami yaitu angel atau biasa dikenal peser.

Usaha mereka tak sia-sia, berpuluh tahun tinggal di Kelpung, mereka berhasil menekuni pekerjaan merajut tas tersebut. Hebatnya lagi pemasarannya saat ini sampai ke luar negeri seperti Jepang, Eropa bahkan sampai ke Amerika.

Kenapa sampai ke luar negeri, ternyata masyarakat pengungsi itu berhasil melakukan sistem kerjasama dengan Yayasan Bunda Kasih yang ada di Surabaya, dimana masyarakat mendapatkan upah rata-rata 30 ribu per tas.

“Selebihnya menyesuaikan dengan ukuran dan bentuknya, sekali mengirim sampai seribu tas bahkan bisa lebih,” kata Hamidah Ketua Kelompok Pengrajin Tas Rajutan, Minggu (28/01/2018).

Hamidah menambahkan produksi tas sesuai dengan pesanan dari Yayasan Pondok Kasih. Pengerajin yang ditekuni oleh ibu-ibu kampung sambas itu sudah terbentuk menjadi enam kelompok. Sedangkan jumlah semua anggota ada 70 lebih yang biasa merajut.

“Kalau dijual tas rajut ini bisa mencapai 350 sampai 500 ribu per tas. Karena nilai seninya tinggi dari tas rajut ini,” katanya.

Sedangkan untuk di Bangkalan sendiri lanjutnya belum dipasarkan karena tidak ada orderan dari sekitar Bangkalan. Tak hanya itu, mereka juga terkendala modal produksi.

“Kalau dari Pemkab sendiri kalau ada pameran saja kita diundang, juga sering dipanggil untuk presentasi,” tuturnya. (Zan/Lim)

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Dipastikan Berangkat Juni Mendatang, Ini Pesan Kepala Kemenag untuk 557 CJH Sampang

26 April 2024 - 10:52 WIB

Hanya Butuh Tiga Detik, Spesialis Curanmor Asal Surabaya Ini Bisa Bikin Anda Menangis

26 April 2024 - 07:37 WIB

Jelang Pilkada, PKB Buka Pendaftaran Calon Bupati Bangkalan 2024

24 April 2024 - 17:32 WIB

Peringati HPN 2024, PWI Sidoarjo Bagikan Sembako untuk Warga Terdampak Banjir

24 April 2024 - 17:24 WIB

Halalbihalal dengan Wartawan, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Gaungkan Peduli Lingkungan

23 April 2024 - 19:52 WIB

Terjerat Kasus Korupsi, Mantan Bupati Malang RK Akhirnya Bebas Bersyarat

23 April 2024 - 16:37 WIB

Trending di HUKUM & KRIMINAL