SURABAYA, Lingkarjatim.com – Puluhan mahasiswa dari beberapa elemen, menggelar aksi solidaritas untuk guru Ahmad Budi Cahyanto yang tewas karena dianiaya muridnya, MH. Mereka melakukan aksi di jalan raya manyar- nginden.
“Ini aksi solidaritas untuk pahlawan, pejuang dan guru kita. Duka guru budi duka kita semua, hari ini dunia pendidikan kita sedang tidak baik-baik saja.” ujar pemimpin aksi Oktavian I. J , Kamis (15/2/2018).
Aksi yang diprakarsai oleh Himpunan Mahasiswa Madura Surabaya tersebut diikuti dari berbagai elemen mahasiswa seperti Forum Komunikasi Mahasiswa Ponorogo (FKMP), Forum Komunikasi Mahasiswa Mojokerto (FKMM), Kesatuan Aksi Mahasiswa Untag Surabaya Pro-Rakyat (Kamus-PR) dan Asosiasi Pelajar Mahasiswa Indonesia (APMI) Surabaya. Selain itu juga diikuti beberapa relawan sekitar.
Aksi solidaritas ini juga diwarnai dengan aksi mahasiswa yang membentangkan berbagai poster. Di antaranya bertuliskan ‘Pray for guru honorer’,’Bagi kami, jiwa guru Budi masih hidup’,’pray for pendidikan indonesia’ dan beberapa poster lainnya.
Ahmad Budi Cahyanto, guru honorer mengajar materi melukis, di SMA Negeri 1 Torjun, Sampang, Kamis (1/2/2018). Di ruang kelas, pelaku MH, ramai dan mengganggu teman lainnya dengan mencoret-coret lukisan teman lainnya.
Guru mata pelajaran Seni Rupa itu mengingatkan siswa MH untuk tidak ramai dan mengganggu teman-temannya, tapi tidak dihiraukan. Malah siswa nakal ini menjadi-jadi mengganggu teman lainnya. Korban mendatangi dan mencoret pipi pelaku dengan cat lukis. Tapi siswa itu tidak terima dan menganiaya sang guru.
Kemudian, korban dibawa ke ruang guru. Oleh kepala sekolah, korban dipersilahkan pulang duluan. Tiba di rumah, korban langsung tidur, karena mengeluh sakit pada lehernya. Korban akhirnya dilarikan ke RSU dr Soetomo Surabaya oleh keluarganya. Sekitar pukul 21.40 wib, kepala sekolah SMAN 1 Torjun menyampaikan kabar duka, bahwa guru seni rupa itu meninggal dunia karena mengalami MBA (Mati Batang Otak). (Sul/Lim)