BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Salah satu perusahaan di Negeri Sakura Jepang mengundang Universitas Trunojoyo Madura (UTM). Tujuannya adalah untuk mengajak kerjasama dalam riset atau penelitian garam.
Sudah diketahui bersama bahwa UTM mempunyai produk garam dengan berbagai jenis varian, di antaranya adalah garam kesehatan dan garam gaya hidup.
Untuk itu perusahaan Suzukatsu yang ada di Jepang mengundang tim peneliti garam dari UTM untuk mengkombinasikan teknologi yang dimiliki perusahaan tersebut dengan garam hasil penelitian UTM.
Perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi Saus Jepang itu mengundang tim dari UTM pada tanggal 10 Mei mendatang untuk datang ke Jepang.
Wakil Rekor II UTM Abdul Aziz Jakfar mengatakan tujuan dari perusahaan asal jepang mengundang UTM adalah untuk meminta peniliti garam dari UTM mempelajari teknologi yang dimiliki perusahaan itu.
“Kaitannya adalah suruh mempelajari teknologi pembuatan garam untuk bahan baku saus, kecap, bumbu dan sebagainya,” ujarnya, Minggu (29/4/2018).
Teknologi tersebut lanjutnya, adalah untuk mencari garam dengan kandungan NACL (Natrium Klorida) rendah yang cocok dijadikan bahan baku makanan.
“Nah kita UTM punya teknologi kimia dengan kandungan NACL yang tinggi yang dipakai untuk garam industri,” imbuhnya.
Ia menjelaskan untuk garam industri seperti garam kesehatan dan garam gaya hidup minimal kandungan NACL yang ada didalamnya adalah 97 persen. Berbeda dengan garam untuk bahan baku makanan, kandungan NACL harus 40 persen.
“Nah yang di Jepang kandungan NACL nya hanya 40 persen cocok dipakai untuk saus,” tuturnya.
Oleh karena itu katanya, perusahaan tersebut meminta pihak UTM untuk melihat dan mempelajari teknologi tersebut dengan harapan teknologi tersebut bisa di kombinasikan dengan garam hasil riset UTN.
“Kita disuruh melihat kemudian mengevaluasi bagaimana kalau teknologi itu dibawa ke Madura untuk dikawinkan dengan hasil penelitian UTM,” jelasnya. (Lim)