SUMENEP, Lingkarjatim.com,- Pilkada Sumenep tahun 2024 sudah mulai diperbincangkan. Terbaru, nama Ketua Fraksi PDI Perjuangan Sumenep, Zainal Arifin digadang-gadang akan dimajukan sebagai Calon Bupati Sumenep, jika Bupati Sumenep saat ini, Achmad Fauzi direkom PDI Perjuangan sebagai Calon Wakil Gubernur Jawa Timur.
Beberapa waktu lalu, Zainal Arifin tampak satu panggung dengan Ketua DPC PPP Sumenep, KH. Ali Fikri Warits. Hal itu terjadi kala Zainal dan Kiai Ali Fikri menghadiri malam puncak HUT RI ke 77 dan penutupan KKN Instika Posko 66 di Desa Tambaagung Tengah, Kecamatan Ambunten.
Sontak, pertemuan Zainal dan Kiai Ali Fikri dalam satu kesempatan tersebut menuai banyak perhatian. Hal ini bukan tanpa alasan, selain Zainal yang digadang-gadang akan mendapat rekom sebagai calon bupati, Kiai Ali Fikri juga merupakan orang nomor satu dipartai PPP di Kabupaten Sumenep. Lalu, apakah pertemuan itu sinyal koalisi ?
Sebenarnya, Kiai Ali Fikri adalah lawan politik Zainal pada Pilkada 2020 lalu. Saat itu, Kiai Ali Fikri merupakan calon Wakil Bupati Sumenep mendampingi Fattah Jasin. Sementara itu, Zainal Arifin merupakan politisi pendukung Achmad Fauzi-Dwi Khalifah. Dimana, Zainal dan Fauzi sama-sama politisi PDI Perjuangan.
Rivalitas pada Pilkada itupun tidak ditampik oleh Kiai Ali Fikri. Kendati demikian, ia mengatakan, rivalitas itu hanya cukup pada pelaksanaan Pilkada saja. Pasca itu, tidak perlu ada rivalitas, apalagi jika harus dimasukkan ke dalam hati.
“Saya tadi diingatkan, ajunan ka’dhinto sareng (sampean dengan, red) Haji Zainal itu kan rival?. Engghi (iya, red) rival di dalam Pilkada. Tapi tidak ada alasan bagi saya untuk dimasukkan ke dalam hati. Bahwa semuanya itu berkhidmat di dalam usahanya masing-masing. Tidak perlu dimasukkan ke hati, tidak perlu dipikir sampai membuat kuta stress,” kata Kiai Ali Fikri.
Sementara itu, Zainal Arifin mengatakan, pertemuan itu semata-mata dalam rangka malam puncak HUT RI ke 77 dan penutupan KKN Instika posko 66. Pertemuan itu, kaua Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumenep tersebut tidak ada hubungannya dengan Pilkada 2024.
“Ini silaturrahim. Tak ada kaitannya dengan politik 2024. Alhamdulillah, Kiai Fikri berkenan menghadiri undangan kami. Semoga dengan silaturrahim ini membuat kita sama-sama bahagia,” katanya.
Ketika disinggung perihal dirinya akan dicalonkan bupati pada Pilkada 2024 dan kemungkinan berkoalisi dengan PPP, Zinal mengembalikan itu semua pada keputusan partainya. Dirinya selaku petugas partai akan selalu siap sedia jika diberi kepercayaan.
“Saya ini petugas Partai. saya akan siap sedia selalu jika diberi mandate oleh Ibu Ketua Umum Megawati. Persoalan koalisi dengan PPP, itu bisa saja. Tak ada yang tak mungkin dalam politik, apalagi untuk masyarakat Sumenep yang lebih maju dan sejahtera,” tegasnya.
