
SAMPANG, Lingkarjatim.com – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sampang, Fadol angkat bicara soal dugaan ujaran kebencian yang dilakukan oleh akun facebook Allby Madura terhadap lembaga pendidikan Islam Pondok Pesantren Miftahul Ulum Karang Durin yang sengaja mengkaitkan kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) di Kabupaten Sampang di kolom komentar media sosial.
Ia mengatakan bahwa laporan yang dilayangkan oleh Himpunan Alumni Karangdurin (HIMAKA) kepada Kepolisian Resor (Polres) Sampang menjadi salah satu bentuk kepedulian yang dilakukan oleh alumni dan simpatisan Ponpes Miftahul Ulum Karang Durin, sehingga pihaknya meminta agar aparat kepolisian bisa bekerja dengan profesional sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Secara umum kasus ini menjadi ranah aparat kepolisian pasca dilakukan pelaporan oleh pelapor, maka kami (DPRD, red) meminta agar alumni dan simpatisan mampu meredam emosi hingga ada kejelasan terkait kasus itu,” katanya. Senin (05/10/20).
“Mari percayakan penegakan hukum kepada aparat yang berwenang,” katanya.
Dikatakan politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Sampang itu, aparat kepolisian menjadi tumpuan dan harapan utama para alumni dan simpatisan Ponpes Miftahul Ulum Karang Durin dalam penegakan kasus tersebut, terlebih terlapor (Allby Madura) diketahui sudah beberapa kali melakukan perbuatan yang sama sebelumnya, namun atas kerendahan hati pelapor maka dilakukan penyelesaian secara langsung dengan meminta maaf.
“Sayangnya perbuatan ini kembali terjadi dengan akun facebook yang sama, artinya untuk permintaan maaf sudah sulit ditolerir kembali,” tambahnya.
“Nah kami meminta agar kepercayaan masyarakat terutama pelapor (Himaka, red) ini terjawab dengan profesionalisme penegak hukum,” harapnya.
Sebelumnya, Kapolres Sampang AKBP Abdul Hafidz berjanji akan menindaklanjuti laporan dugaan pelecehan ulama yang dilaporkan Himaka, Pondok Pesantren Miftahul Ulum Karang Durin, Desa Tlambah, Kecamatan Karang Penang, Kabupaten Sampang tersebut.
Bahkan melalui penyidik, pihaknya akan memanggil saksi-saksi untuk dimintai keterangan dan mengumpulkan data-data atau bukti pendukung. Terutama dokumen konten dugaan pelecehan ulama Sampang yang viral di media sosial facebook. (Abdul Wahed)