SURABAYA, Lingkarjatim.com – Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Surabaya enggan berkomentar tentang insiden matinya lampu Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya yang terjadi saat pertandigan berlangsung.
Laga pekan ke-10 Liga 1 2019, saat Persebaya menjamu lawanya Tira Persikabo distadion Gelora bung tomo Surabaya pada minggu malam (21/07/2019) terdapat insiden matinya lampu stadion saat menit ke 64.
Mendapat insiden tersebut, wasit langsung menghentikan pertandingan, dan kembali dimulai saat lampu kembali hidup, sekitar 14 menit kemudian.
Mendengar insiden tersebut, kepala Dispora Kota Surabaya, Afgani, enggan berkomentar saat ditemui oleh wartawan dikantornya, Jl. Tunjungan, No 1-3, Surabaya, Selasa (23/07/2019).
Kepala Dispora Surabaya Beralasan akan menuju ke kantor DPRD Surabaya. “Maaf mas, saya mau ke DPRD, monggo ke sektetaris saja ya Pak Yeri,” cetus Afgani yang langsung masuk ruangannya.
Sekretaris Dispora Kota Surabaya Yeri mengaku tidak tau menahu akan adanya insiden mati lampu tersebut. Karena menurutnya indisen itu berkaitan dengan teknis dilapangan.
“Saya ndak ngerti, saya enggak ngerti. Itu masalah teknis monggo ke bidang fisik, saya enggak ngerti, saya hanya ngurusi di pelayanan,” elak Yeri.
Yeri sempat tidak mau berkomentar, karena menurutnya insiden itu merupakan kesalahan teknis dan posisinya tidak sedang di lapangan.
“Kalau saya yang komentar takut salah mas, karena itu urusan teknis dan saya tidak ada disana saat itu, untuk segala urusan perencanaan dan evalusi itu ada diwewenang bidang fisik atau SARPRAS,” imbuhnya.
Menanggapi komentar Bonek yang menyalahkan Dispora Surabaya saat insiden dengan menyanyikan yel-yel yang menyinggung Dispora, Sekretaris Dispora Surabaya menganggap sudah biasa.
“Ya makluklah, kita sebagai pengelola disalahkan ya biasa to mas. Iya to,” tutupnya. (Ton/Lim)