Belum juga bersalaman, tiba-tiba salah satu diantara dua orang itu langsung menuduh korban mengganggu istri orang. Tuduhan itu kemudian dibarengi dengan bacokan terhadap korban.
“Korban sempat menjulurkan tangan untuk bersalaman, kemudian pelaku berkata kamu menganggu istrinya orang dengan menggunakan bahasa daerah sambil mengeluarkan sebilah celurit lalu membacok korban,” jelas Widi.
Melihat suaminya dibacok, istri korban teriak minta tolong. Sembari teriak minta tolong dan minta maaf, Sa’itun menanyakan kesalahan suaminya sehingga dibacok orang. Belum juga pertanyaan itu dijawab oleh korban, korban minta dibawa karena tidak kuat menahan sakit akibat bacokan lelaki tersebut.
Kemudian, korban sempat dilarikan ke Puskesmas Ambunten, namun nyawanya tidak tertolong. “Kemudian korban dibawa ke Puskesmas Ambunten dan meninggal dunia dengan mengalami beberapa luka,” ujar Widi.
Akibat bacokan tersebut, korban mengalami beberapa luka di bagian tubuhnya. Korban mengalami luka di Luka robek di bagian perut sebelah kiri, luka robek di telapak sebelah kiri, dan luka robek di pinggang sebelah kiri. (Abdus Salam/Hasin)