Bangkalan, Lingkarjatim.com- Para sopir angkutan kota (angkot) terpaksa menaikkan tarif harga gara-gara kebijakan harga BBM bersubsidi dinaikkan oleh pemerintah. Padahal menurut H Imbran selaku sopir angkot mengatakan penumpang angkutan umum itu semakin sepi.
Ia mengeluh terhadap kebijakan pemerintah, menurutnya selama 50 tahun menjadi sopir angkot baru kali ini merasakan pusing untuk menentukan tarif penumpang, pasalnya kalau tarif dinaikkan tidak ada penumpang, tidak dinaikkan dirinya rugi, awalnya sebelum BBM bersubsidi naik tarif penumpang Rp 4000 sampai Rp 5000.
“Baru sekarang mas, saya merasakan kondisi seperti ini, repot mau dinaikkan tarifnya tidak ada yang naik angkot,” Ucapnya, Selasa (6/9/22).
Imbran mengatakan sejak pemerintahan menaikkan harga BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar, sopir angkot tidak punya pemasukan. Bahkan menurut Imbran kondisi ini membuat pendapatannya semakin menurun.
“Penghasilan gak ada sama sekali mas, kalau terus begini gak makan,” Jelasnya.