Menu

Mode Gelap

KELAKAR · 8 Nov 2019 07:26 WIB ·

Jack Ma Memulai dengan Bahasa


Jack Ma Memulai dengan Bahasa Perbesar

Jack Ma (foto: lontar.id)

Oleh: Musthofa Aldo*

Setelah berkeluarga dan punya dua anak. Satu hal yang saya sesali di usia menjelang 35 tahun ini. Yaitu tak serius belajar bahasa asing.

Padahal, ketika masih nyantri di Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, semua fasilitas penunjang untuk mahir berbahasa asing itu tersedia gratis.

Maka ketika membaca buku babon sosialisme: MADILOG. saya pun terlongo-longo akan kisah Tan Malaka selama masa pelariannya ke Singapura, China, lalu Rusia dan kembali ke Jakarta dengan selamat.

Selama hidup berpindah-pindah itu, Tan Malaka tetap bisa mencari nafkah dengan mengajar bahasa Inggris di Singapura dan China. Apa jadinya bila tokoh kiri ini tak menguasai bahasa asing?

Kemampuan berbahasa asing orang Indonesia saat itu mungkin pengaruh kolonialisme. Mereka dididik langsung oleh guru- guru Belanda. Menulisnya pun tidak pakai bahasa ibu.

Mungkin karena itu Sosrokartono, kakak Raden Ajeng Kartini dari Jepara, tidak hanya dikenal sebagai sosok yang revolusioner secara pemikiran tapi juga ahli bahasa. Ia menguasai 35 bahasa asing.

Di zaman Kiwari ini, keahlian berbahasa masih sama pentingnya dengan era pra kemerdekaan. Mereka yang piawai lain bahasa, tak sulit cari pekerjaan.

Apalagi bagi penulis. Ketika naskah-naskahnya soal pelanggaran HAM di Papua ditolak oleh media mainstream di Indonesia. Andreas Harsono, pegiat HAM cum Jurnalis, bisa dengan mudah mengirim naskah ke media luar negeri.

Soal honor jangan ditanya, 100 kali lipat dari umumnya honor di dalam negeri. Itu karena Andreas pandai menulis dalam bahasa Inggris.

Begitu pula Jack Ma. Ia Menata masa depannya dengan keahlian berbahasa asing. Pendiri Ali Baba, salah satu platform jual beli online terbesar di dunia. Kini menjadi orang terkaya di China. Belajar bahasa Inggris sejak belia.

Jack Ma tentu tidak ikut kursus formal dalam kelas. Dia praktik langsung, berdialog dengan pelancong. Kebetulan daerah kelahirannya di Provinsi Hangzhou, punya danau yang indah, namanya Danau Barat. Danau ini dibagian selatan sungai Yangtze.

Kebetulan juga ayahnya adalah pemandu wisata di danau itu. Jack Ma kerap membantu ayahnya Memandu para turis mengitari danau dengan bersepeda.

Jack Ma tak menarik bayaran. Yang terpenting baginya bisa berkomunikasi langsung dengan para turis. Lebih berharga dari sekedar uang.

karena bahasa Inggrisnya lancar, Jack Ma bisa masuk ke Universitas dan setelah lulus terpilih jadi dosen. Kelak, ketika China yang komunis membuka diri pada investasi asing. Terbukalah peluang kerja bagi mereka yang mahir berbahasa asing.

Jack Ma salah satunya. Dia kebanjiran order jadi penerjemah dan konsultan investor asing. Pertemanan Jack Ma menjadi luas, Inilah pintu yang kelak membuat Jack Ma mengenal internet dan lalu mendirikan Ali Baba.

Ketika ingin memperluas jangkauan kliennya ke luar negeri, Jack Ma tak perlu gagap lagi, karena dia sudah menguasai ilmu dasar komunikasi global yaitu piawai berbahasa asing.

*) penulis adalah pemred lingkarjatim.com

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Masih Banyak Masalah Belum Ada Solusi, Dua Statemen Pj Bupati Bangkalan Ini Bikin Ngelus Dada

7 May 2024 - 10:54 WIB

Masyarakat Sidoarjo Diminta Hormati Proses Hukum Bupati Sidoarjo dan Jaga Kondusifitas Daerah

6 May 2024 - 23:15 WIB

Massa Aksi Desak KPK Segera Tangkap Bupati Sidoarjo

6 May 2024 - 19:31 WIB

Dapat Sinyal dari Senior Partai, Mahfud Daftar Cabup Bangkalan ke PDIP

6 May 2024 - 16:14 WIB

Pembuangan Sampah di Arosbaya Mulai Dikeluhkan Warga, Ini Kata Kadis DLH Bangkalan

6 May 2024 - 14:52 WIB

PMII Sidoarjo Dorong Alumni Ikut Kostestasi Pilkada 2024

6 May 2024 - 07:14 WIB

Trending di LINGKAR UTAMA