SAMPANG, Lingkarjatim.com – DPRD Kabupaten Sampang menyebut langkah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang untuk membuka jalur transportasi laut melalui pengoperasian pelabuhan Taddan terkesan dipaksakan, hal tersebut dibuktikan dengan uji coba sandar KM Dharma Kartika III yang tidak berjalan mulus.
Tercatat, mulai mulai dari kapal yang kesulitan untuk memasukkan para penumpang ke dalam kapal akibat gerbang kapal di bagian samping yang tertutup bangunan Pelabuhan. Alhasil KM Dharma Kartika III terpaksa menurunkan tangga darurat dari pintu atas kapal, bahkan fasilitas penunjang penumpang tidak terlihat.
“Pengoperasian pelabuhan Taddan memang terobosan luar biasa, tapi harusnya sebelum dioperasikan semua keperluan baik sarana dan prasarana penunjang sudah terpenuhi,” kata Sohebus Sulton Anggota DPRD Kabupaten Sampang.
Pihaknya meminta agar pihak terkait memperhatikan kondisi tersebut, sehingga selain pelayanan yang maksimal, kepuasan masyarakat dan pelanggan juga karena disokong dengan fasilitas penunjang yang lengkap, salah satunya ruang tunggu, pintu loket, dan semua yang berhubungan dengan kedermagaan.
“Inikan kesannya dipaksakan dan jelas prematur, kalau dibiarkan jelas berdampak pada minat penumpang,” tambahnya.
Disisi lain. Asisten Manajer Pemasaran PT Dharma Lautan Utama, Fauzi Adi Prianto mengatakan, pihaknya akan melakukan koordinasi terkait kendala saat pengoperasian perdana tersebut, karena, dari segi ketinggian pelabuhan dirasa sudah cukup. Namun, faktor yang menjadi kendala, yaitu pintu kapal yang tidak bisa terbuka.
“Karena memang dari tepi dermaga yang harus dirapikan agar pintu kapan bisa bersandar sempurna,” katanya.
Sementara itu. Wakil Bupati Sampang, Abdullah Hidayat mengakui, uji coba sandar di Pelabuhan Taddan mengalami kendala, pihaknya berjanji akan melakukan perbaikan agar tercipta pelayanan yang nyaman dan aman.
“Apa yang jadi kekurangan, kita akan benahi besok, seperti fasilitas dermaga untuk naik turunnya penumpang dan masuk keluarnya kendaraan,” katanya. (Abdul Wahed)