SAMPANG, Lingkarjatim.com – Jelang pelaksanaan baiat terhadap ratusan penganut aliran Syiah Ali Murtadho atau Tajul Muluk, yang diungsikan di Rusun Puspa Agro, Jemundo, Sidoarjo. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang dipastikan akan menyediakan sasana Pendopo Agung Bupati Sampang, untuk ditempati prosesi ikrar Baiat keajaran ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja).
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sampang Yuliadi Setiawan. Ia mengatakan bahwa sesuai dengan kesepakatan bersama antara Pemkab Sampang bersama ulama dan pihak-pihak terkait, proses baiat penganut aliran Syiah Tajul Muluk dilaksanakan di Pendopo Agung Bupati Sampang.
“Proses ikrar yang dijadwalkan tanggal 5 bulan November mendatang dilaksanakan di Pendopo Agung Bupati, meskipun sebelumnya ada beberapa opsi,” katanya. Kamis (29/10).
Ia juga mengatakan bahwa pelaksanaan kegiatan ikrar tersebut merupakan rangkaian dari upaya Bupati Sampang untuk menyelesaikan segala bentuk persoalan yang dihadapi oleh masyarakat di Kabupaten Sampang.
“Namun sebelumnya, Bupati Sampang terlebih dahulu melakukan koordinasi dan komunikasi secara intens dengan ulama dan pihak-pihak terkait lainnya, dan alhamdulillah respon dari ulama sangat baik. Sehingga proses ikrar ini dipersiapkan sampai nanti saat pelaksanaan, karena pada dasarnya Bupati Sampang hanya ingin memanusiakan manusia,” imbuhnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa dalam proses baiat dari ajaran Syiah ke Aswaja tersebut dilakukan satu persatu. Artinya, Tajul Muluk dan pengikutnya akan mebacakan ikrar sendiri-sendiri tanpa dipimpin.
Sebelumnya. , Kepala Kemenag Sampang H. Pardi, mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi bersama dengan tokoh ulama, Pemkab Sampang dan semua unsur yang terlibat dari proses pembaiatan tersebut.
Ia juga menerangkan bahwa dalam pelaksanaan rapat koordinasi tersebut, seluruh pihak membahas tentang persiapan hingga proses pelaksanaan baiat Tajul Muluk dan pengikutnya. Namun demikian, pihaknya mengaku hal tersebut belum dinilai cukup, kedepan pihaknya akan melakukan rapat lanjutan hingga pelaksanaan baiat selesai.
“Ini dilakukan untuk mematangkan proses baiat, semakin mendekati pelaksanaan, persiapan harus dimaksimalkan, termasuk proses pengamanan,” katanya.
Dijelaskannya, bahwa lokasi yang akan dijadikan tempat baiat juga sudah ditetapkan, meskipun sebelumnya terdapat dua opsi tempat pelaksanaan baiat. Yakni di Masjid Agung Sampang dan Masjid Al-akbar Surabaya.
“Namun, berdasarkan hasil kesepakatan bersama, maka lokasinya di Pendopo Trunojoyo Sampang, selain itu, pertimbangannya karena jumlah yang akan dibaiat tidak seidikit,” tandasnya. (Abdul Wahed)