Hidup Miskin, Difabel ini Tak Pernah Terima Bansos dari Pemerintah

BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Sahmul Lailah, seorang gadis penyandang difabel di Kelurahan Pejagan, Kecamatan/Kabupaten Bangkalan mengaku tak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah.

Padahal, sejak lahir dia hidup dalam keluarga kurang mampu (miskin), ayahnya tidak bekerja karena menderita penyakit diabetes dan ibunya hanya bekerja sebagai tukang sapu di SMA Negeri 4 Bangkalan.

Sahmul menceritakan, dia dan keluarganya sudah mengajukan ke RT setempat, namun belum ada tindakan apapun terhadap kondisi keluarganya.

“Hanya kelurahan yang sempat mengajukan kepada pemerintah pada tahun 2019, tapi sampai saat ini juga belum ada tindakan apapun dari pemerintah,” ujar dia kepada Lingkarjatim.com, Rabu (15/07).

Gadis 21 tahun itu juga mengatakan, dia juga sudah datang ke dinsos sebanyak dua kali, bahkan dia juga pernah berkomunikasi dengan Koordinator Kabupaten program keluarga harapan (koorkab PKH), namun juga tidak ada tindakan.

“Koorkab PKH mengatakan untuk PKH biasanya berasal dari by sistem yang dari pusat, apabila data penerima ada di aplikasi kita dan terdaftar sebagai peserta PKH, maka akan divalidasi,” ceritanya.

Menanggapi hal itu, kepala dinas sosial (Dinsos) Bangkalan, Wibagio Suharta menyampaikan, keluarga itu sudah mendapatkan bantuan jaring pengaman sosial (JPS) provinsi sebanyak Rp. 200 ribu perbulan selama tiga bulan.

“Untuk jadwal realisasi JPS itu untuk kecamatan Bangkalan saya belum tahu, bisa langsung koordinasi dengan Camatnya,” kata dia.

Selain itu, dia juga mengatakan, keluarga yang dimaksud juga sudah dimasukkan ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan sudah diusulkan bantuan ke pemerintah pusat.

“Keputusannya ada di kementerian sosial (Kemensos) dapat bantuan atau tidak,” ucap dia. (Moh Iksan)

Leave a Comment