Publik Inginkan Poros Tengah di Pilgub Jatim, Peluang La Nyalla Besar

Rilis Hasil Survey Surabaya Center di Hotel Yellow

SURABAYA, Lingkarjatim.com – Keberadaan poros tengah yang kini belum jelas, juetru menurut publik diperlukan keberadaannya. Poros tengah yang saat ini meredup pasca pemilihan Emil Dardak sebagai Cawagub  bagi Khofifah justru sedang diharapkan agar ada lebih banyak pilihan di Pilgub Jatim 2018. Sebelumnya, Bupati Trenggalek tersebut memang santer disebut bakal menjadi jago bagi poros tengah.

Hasil survey yang dilakukan oleh Surabaya Survey Centre menunjukkan bahwa sebanyak 43.9 persen responden sangat setuju apabila poros tengah yang terdiri dari Gerindra, PAN, dan PKS muncul pada kontestasi Pilgub Jatim 2018. Hanya 17.7 persen responden yang menyatakan tidak setuju atas keberadaan poros tersebut. Sementara, 38.4 persen sisanya memilih tidak menjawab atau menjawab tidak tahu.

Dari 43.9 persen yang setuju tersebut, 50.5 persen responden mengaku menginginkan keberadaan poros tengah agar mereka memiliki lebih banyak pilihan. Sedangkan 25.3 persen menganggap jenuh dengan calon-calon yang sudah ada. 24.2 persen sisanya menganggap keberadaan poros tengah bisa menjadikan Pilgub Jatim 2018 semakin ramai dan seru.

Direktur Riset SSC Edy Marzuki memahami bahwa keberadaan poros tengah bisa memecah kejenuhan yang ada di tengah perseteruan antara Gus Ipul dan Khofifah. Menurut Edy, publik saat ini cenderung menginginkan Gubernur yang notabene baru.

“Saya rasa, pemilih tidak akan tergoda oleh proker yang ditawarkan saja. Figur kandidat juga menjadi penting. Itulah kenapa kemunculan poros tengah ditunggu oleh publik. Akan tetapi, di sisi lain para inisiator poros tengah juga perlu berpikir matang terkait calon yang bisa menjadi pilihan alternative bagi para pemilih nantinya. Paling tidak yang mampu mengimbangi elektabilitas Gus Ipul dan Khofifah,” jelas Edy.

Pria yang juga merupakan dosen di Universitas Yudharta Pasuruan tersebut di sisi lain juga mendorong agar Gerindra, PAN, dan PKS yang sebelumnya disebut sebagai inisiator poros tengah untuk memunculkan keberanian dan mewujudkan poros tersebut.

“Itu demi menjaga marwah partai mereka juga. Meskipun tanpa PKS sekalipun, karena sedang santer disebut bakal memberikan dukungan ke Gus Ipul, saya rasa Gerindra dan PAN lebih dari mampu asalkan mampu mewujudkan sosok calon yang mampu bersaing,” tegas Edy.

Sementara itu, menurut Direktur SSC Moh. Moctar, peluang La Nyalla cukup besar karena yang belum menentukan pilihan dan pilihannya masih berubah sangat tinggi jadi ada ceruk suara yang bisa diambil oleh La Nyalla atau calon lain yang diusung poros tengah.

“Persoalannya, apakah waktu yang tersisa ini cukup bagi munculnya poros tengah untuk konsolidasi mengusung cagub/cawagub untuk menandingi Gus Ipul dan Kip,” Imbuhnya.

Data-data tersebut diatas diperoleh melalui survey yang dilakukan oleh Surabaya Survey Centre di 38 Kab/Kota di Jawa Timur pada kurun waktu 25 November-8 Desember 2017. Survey tersebut dilakukan dengan metode multistage random sampling dengan 940 responden. Tingkat kepercayaan dari hasil tersebut sebesar 95 persen dengan margin of error 3.2 persen. (Sul/Lim)

Leave a Comment