Mengapa La nyalla, Syaifullah dan Khofifah

Oleh : M. Mufti Mubarok*

OPINI, Lingkarjatim.com – Mengapa Jawa Timur hanya di tentukan oleh 3 orang LNM, GI dan KIP. Ketika Pilgub jatim 2018 sudah sangat dekat. Ada 3 tokoh yang sudah berani mendaftarkan di partai Politik unt Pilgub Jatim. GI sudah terang terangan ingin memborong Parpol di Jatim. Namun langkahnya mudah di baca dan kehabisan power . Akhirnya hanya berharap pada partai penguasa yatiu PDIP dan PKB. Sementara KIP yang malu malu tapi sejatinya masih besar syahwat politiknya unt memenangkan pilgub jatim yang sudah 2 kali di kalahkan oleh Pak De. Menang Kekalahan saat itu. KIP lagi lagi bukan di jatim namun di Mahkamah Konstitusi di jakarta. Artinya MK adalah lembaga Mahkamah Kalkulasi. Siapa yang berkuasa dialah yang memang.
Sementara LNM adalah tokoh baru yang dengan semangat yang tinggi mencoba bertarung dengan rival barunya . Dulu LNM perlu menjadi nahkoda KIP dan pernah juga Membantu KARSA.
Mari kita sama sama mecermati satu per satu ke tiga tokoh jatim ini.
Kalau KIP dan GI semua orang sudah tahu. Tapi LNM adalah tokoh penomenal yang berani bertarung ditengah ladang Hijau yang akan diperebutkan di jatim
Siapa LNM. Sebenarnya bukan tokoh baru. Tapi unt pilgub kali ini dia lah The Rising Start. Keluatan LNM adalah tokoh nasionalis. Pengusaha dan hobi olahraga.kekuatan ini yang membuat elektabilas mampu mengungguli GI dan KIP . Nanum ada sedikit kelemahan soal sejarah masa lalu. Tapi dalam politik yang penting siapa yang berbuat dan hadir itu yang akan di Pilih. Popularitas dan elektalitaa terus naik.
KIP memang tetap fenomenal. Sebagai seorang perempuan tangguh yang sekarang jadi Mensos RI. Ketua Umum Musliimat yang biasa blusukan menjadi modal popularitas dan elektabiltas juga naik.
Sementara GI dengan modal 2 kali jadi wagub popularitasnya sangat tinggi tapi elektabilitasnya makin turun. Ada apa kok turun pada level di bawah 30 persen. Artinya lampu merah bagi GI . Sedagkan Lampu Kuning unt KIP dan lampu Hijau unt LNM

BILA DI BANDINGKAN
Kalau GI jadi di usung PDIP dan PKB maka publik akan membandingkn dengan A HOK di jkt yang di dukung partai Pemerintah. Artinya ada analogi partai Penista agama dan partai non penista agama. Jadi akan agak sulit unt komunitas muslim modern di jatim. Artinya GI adalah di dukung oleh partai Penguasa. Atau Poros Jokowi.
Sementara KIP yang rencana akan di usung juga partai Penguasa Golkar..Nasdem.hanura dan PPP adalah partai penguasa dan orangnya Jokowi. Maka antara GI dan KIP sejatinya Kepanjangan tangan dari poros Jokowi. Kalau ini terjadi maka peluang LNM akan berpeluang karena di untungkan dengan Bukan orangnya pemerintah atau Jokowi
Bila LNM di usung Gerinda. PKS dan PAN . Dengan poros Prabowo. Maka peluang unt dukungan nasionalis dan agamis akan kuat dan isu partai non penista agama akan menjadi menarik
Tapi kalkulasi ini akan berubah kalau ada sunami politik di detik detik akhir. Masih ada kejutan unt pilgub jatim nanti. Salam.

*Penulis adalah Direktur Lembaga Survei Regional

Leave a Comment