SURABAYA, Lingkarjatim.com – Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jawa Timur, Machfud Arifin, mengklaim sebanyak 35 dari 38 kepala daerah di Kabupaten/Kota di Jatim mendukung pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Dukungan tersebut, lanjut Machfud, menambah energi untuk memenangkan pasangan capres-cawapres nomor urut 01.
“Dari 38 daerah di Jatim, hanya tiga kepala daerah yang tidak mendukung Jokowi-Ma’ruf Amin,” kata Machfud, di sela silaturahim relawan Perempuan Keren di Posko TKD Jatim, Jalan Basuki Rahmat, Surabaya, Kamis (31/1/2019).
Namun sayang, Machfud enggan menyebut daerah mana saja yang dimaksud. Machfud hanya mengatakan dukungan kepala daerah itu membuat dirinya semakin optimis Jokowi-Ma’ruf menang di Jatim.
“Dari segi dukungan politik dan pemerintahan mengarah pada Jokowi. Kami yakin Jokowi-Ma’ruf menang di Jatim, dengan adanya kekuatan parpol dan pemerintahan daerah ini,” ujarnya.
Meski demikian, dia mengingatkan seluruh pendukung untuk tidak cepat puas dengan menguatnya dukungan ini. Termasuk hasil survei yang menempatkan Jokowi-Ma’ruf di urutan pertama, mengungguli pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
“Dari berbagai survei Jokowi menang. Tapi kita semua jangan puas. Justru terus bekerja mensosialisasikan visi misi Jokowi-Ma’ruf ke masyarakat,” jelasnya.
Saat ini, menurutnya, banyak pihak yang tidak menghendaki Jokowi terpilih kembali menjadi Presiden dengan menebar berbagai isu miring. Padahal, Jokowi itu orang sederhana. Bukan konglomerat, bukan pula dari kalangan elit.
“Tapi Jokowi diberi kelebihan. Jokowi pula yangmembubarkan kelompok garis keras HTI. Sekarang HTI beralih ke seberang. Imam besarnya Habib Rizieq yang didukung kelompok Islam garis keras,” katanya.
Indonesia, lanjutnya, bukan negara anti Islam. Tidak bisa kelompok ini ingin mendirikan negara Islam, karena Indonesia memiliki banyak suku dan berbagai agama.
“Bangsa Indonesia ini negara besar. Harus dipertahankan. Biarpun orang biasa, tapi Jokowi bisa merajut Indonesia. Dan, ingat banyak negara asing yang ingin menghancurkan Indonesia,” ujarnya. (Mal/Lim)