Isu SARA di DKI Sulit Bisa Terjadi di Pilgub Jatim 2018

Seminar “Menuju Pilgub Jawa Timur Damai, Berkualitas dan Berintegritas”.

SURABAYA, Lingkarjatim.com – Pengamat politik dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Airlangga Pribadi Kusman, memprediksi isu SARA sulit terjadi pada Pilgub Jawa Timur 2018 mendatang. Ini lantaran Jatim memiliki kultur dan dinamika politik berbeda dengan Jakarta.

“Kalau isu SARA di Jatim sepertinya sulit terjadi. Sebab konfigurasi politiknya tidak memungkinkan, karena kondisi politik di Jatim cukup dinamis dan kondusif,” kata Angga, sapaan akrabnya, saat menjadi pembicara pada Seminar “Menuju Pilgub Jawa Timur Damai, Berkualitas dan Berintegritas” di Hotel Sahid Surabaya, Kamis (16/11).

Ada dua kandidat yang telah menyatakan maju pada Pilgub Jatim mendatang. Keduanya adalah kader NU, yaitu Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf alias Gus Ipul dan Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa.

Munculnya dua kader NU itu, kontestasi Pilgub Jatim bakal sengit, mengingat kedua kandidat itu sama-sama kuat. Angga menilai, kuatnya dua figur ini hampir sama dengan Pilgub DKI beberapa waktu lalu, hingga munculnya isu SARA yang berujung konflik.

Namun Angga menilai isu tersebut sulit untuk digulirkan ke Jatim, karena kultur Jatim sangat kental dinamis dan kondusif. Meski demikian, Angga melihat akan ada isu yang bakal dimunculkan pada Pilgub mendatang, yakni isu penolakan pemimpin perempuan.

“Ini isu peluangnya sangat besar. Apa yang saya sampaikan ini warning saja, dan semoga tidak terjadi,” ujarnya.

Seminar yang diselenggarakan The Initiative Institute (TII) ini dihadiri narasumber dari beberapa perwakilan partai politik. Antara lain Kuswanto (Partai Demokrat), Ach. Ruba’i (PAN) dan Hari Putri Lestari (PDIP). (Mal/Lim)

Leave a Comment