SIDOARJO, Lingkarjatim.com – Dalam sebulan terakhir kepemimpinan pasangan Saiful Ilah-Nur Ahmad Syaifuddin menuai kritikan dari berbagai elemen masyarakat. Terutama, yang paling getol dari aktifis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Sidoarjo atas kinerja Pemerintah Kabupaten (Pemkab) selama empat tahun terakhir.
Sejumlah aktifis PMII berkumpul di bundaran Gor Sidoarjo, Kamis (25/7/2019) malam. Mereka menggelar aksi refleksi dengan tajuk “Simpati Doa untuk Pemerintah dan Rakyat Sidoarjo”. Gerakan moral ini sebagai bentuk keprihatinan dan kekecewaan atas kenerja Bupati Sidoarjo Saiful Ilah-Nur Ahmad Syaifuddin selama ini.
Ketua PMII Cabang Sidoarjo M. Burhanul Muhlasony memaparkan bahwa gerakan moral ini merupakan bentuk atas rasa kekecewaan terhadap kinerja Pemkab Sidoarjo yang sampai saat ini masih belum bisa menyelesaikan beberapa masalah di Sidoarjo.
“Seperti program prioritas yang dibutuhkan masyarakat hingga saat ini belum terialisasi,” paparnya.
Misalnya, kata Sony panggilan akrabnya, rencana pembangunan RSUD wilayah barat Kecamatan Krian salah satu program prioritas kepemimpinan pasangan Saiful Ilah – Nur Ahmad Syaifuddin saat kampanye. Namun, hingga akhir jabatannya pembangunan RSUD wilayah barat belum dibangun.
“Beberapa poin yang ingin disampaikan itu adalah percepat pembangunan rumah sakit wilayah barat dengan mengoptimalkan dana APBD, agar tidak terjadi silpa seperti tahun lalu,” paparnya.
Selain itu, dikatakan Sony, tuntutan pada pemkab, masalah pendidikan yakni optimalisasi pendidikan 9 tahun, kesejahteraan tenaga pendidik, pengelolaan aset daerah, dan realisasi frontage di wilayah Waru.
“Ini sebagai gerakan moral dengan cara berdoa, istighasah, dan orasi harapannya doa-doa ini bisa terkabulkan,” tukasnya. (Mam/Lim)