Bersama Cak Thoriq Bunda Indah Blusukan ke Pasar Tempat Kelahirannya

Cak Thoriq dan Bunda Indah blusukan ke Pasar Besar Lumajang

LUMAJANG, Lingkarjatim.com – Pasangan Cabup-Cawabup Cak Thoriq dan Bunda Indah blusukan ke Pasar Besar Lumajang, Minggu (22/1/2018). Pasar paling besar di Kabupaten Lumajang dan juga menjadi tempat bertemunya seluruh pedagang pasar se Kabupaten Lumajang itu adalah tempat kelahiran Bunda Indah.

“Saya 50 Tahun hidup di pasar ini, jadi hampir 70% pedagang disini mengenal kami. Akan tetapi,  disini juga banyak pedagang yang baru,” ungkap Bunda Indah.

Aktifitas Pasar Besar dimulai pada malam hari yaitu pukul 00.00 Wib hingga pukul 10.00 Wib. Dimana pada malam hari biasanya para pedagang sayur berkumpul melakukan transaksi dan kemudian pagi harinya para pembeli datang untuk berbelanja baik berupa sayur ataupun kebutuhan dapur lainnya.

“Kalo malam seluruh pedagang pasar (welijo)  ngambilnya di pasar ini.  Baru pagi para pembeli berkumpul disini,” jelas Cak Thoriq di sela-sela perbincangannya dengan awak media.

Dalam kesempatan itu Cak Thoriq juga mengatakan ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Mulai dari pengelolaan sampah hingga kebersihan lingkungan. Menurutnya pasar tesebut pertama kali di sentuh dan dibangun pada jaman Alm. Bupati Sjahrazad Masdar. Lantai maupun struktur gedung yang seringkali bocor membuat becek lingkungannya ketika musim hujan.

“Pada prinsipnya,  pasar ini harus bersih, yang belum keramik harus dikeramik, tidak perlu dibangun hingga lantai 2 apalagi lantai 3 karena Pedagangnya tidak akan mau,  saya kenal betul pedagang disini.  mereka tidak akan mau dipindahkan dari sini.  karena mereka yakin dititik koordinat itulah mereka dapat rezeki,” jelasnya.

Cak Thoriq menambahkan jika ditata dengan rapi dan pengelolaanya diperbaiki maka seluruh pedangan dan pengunjung pasar akan sama-sama merasa nyaman.

“Kalau di tata, dirapikan, yang kotor dibersihkan,  pengelolaannya diperbaiki, kemudian sampahnya ditempatkan yang benar, di kasih tempat sampah di beberapa titik supaya sama-sama nyaman antara pembeli dan penjual yang berada di pasar ini.  Maka seluruh pengunjung pasar ini, akan sama-sama nyaman berada di lingkungan pasar,” imbuhnya.

Karena kedua pasangan tersebut selalu terlihat mesra dan saling mengisi kekurangan satu sama lain, masyarakat yang berada dalam pasar tersebut begitu antusias untuk berkeluh kesah dan bercanda tanpa batas apapun.

“Jadi kalo ada yang bilang saya ke pasar ini hanya pencitraan saja,  itu salah, karena saya dari kecil dulu sudah hidup di pasar ini, Bermain dan berlarian bersama warga pasar. Maka dari itu saya hadir disini,  mereka sudah terbiasa berkomunikasi dengan saya tanpa canggung” tutup Bunda Indah dalam blusukannya di pasar besar Lumajang. (*)

Leave a Comment