Mahasiswa saat menyegel ruang Rektor UTM (Foto : Muhidin)
BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Ratusan Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM) yang mengatasnamakan Gerakan Mahasiswa (Gema) UTM melakukan aksi di depan Rektorat dari pagi hingga siang tadi.
Hal itu dilakukan sebagai bentuk protes mereka terhadap kinerja pihak Rektorium UTM, Roby Gunawan selaku Presiden Mahasiswa mengungkapkan bahwa aksi tersebut membawa beberapa tuntutan kepada pihak Rektorium, diantaranya permasalahan ijazah alumni yang tidak terdaftar di Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).
“Ada beberapa tuntutan yang kami bawa, berdasarkan aduan dari Alumni angkatan 2021 dan 2022 kemarin, ada sekitar seribu lebih yang mengadu kepada kami bahwa ijazahnya tidak terdaftar di Kemenristekdikti,” Ucapnya, Senin (21/8/23).
Selain itu, Gema UTM menuntut pihak Rektorium menyelesaikan persoalan uang kuliah tunggal mahasiswa baru, menurut nya UKT mahasiswa baru saat ini dirasa sangat mencekik karena banyak tidak sesuai dengan kondisi ekonomi orang tuanya.
“Yang kedua kami menuntut pihak Rektorium agar meninjau ulang UKT mahasiswa baru yang banyak tidak sesuai kondisi ekonomi, sebenarnya dari kemarin kemarin kami sudah audiensi masalah ini, tapi hingga saat ini tetap saja tidak ada perubahan. Makanya kami mengambil langkah aksi ini,” Jelasnya.
Tidak hanya itu, mereka juga menuntut pelayanan yang ada di jajaran Rektorium UTM untuk memperbaiki kinerjanya, menurutnya banyak keluhan dari mahasiswa terkait pelayanan yang ada di UTM, khususnya di bidang keuangan, karena banyak mahasiswa yang mengajukan penurunan UKT, namun bukan pelayanan yang didapatkan melainkan saling lempar antara Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK) dan Kantor Biro Umum dan Keuangan (BUK) UTM
“Jadi ini juga atas dasar keresahan terkait pelayanan di BAK dan BUK, khususnya di bidang keuangan, banyak mahasiswa saat membutuhkan sesuatu mereka saling lempar, yang dari BUK dilempar ke BAK dan yang BAK melempar ke BUK, terus ada juga mahasiswa yang mengajukan pindah kemarin, namun dari pihak BAK menyarankan untuk membuat surat pengunduran diri saja, padahal mahasiswa itu mau mengurus surat pengunduran diri,” Tegasnya.
Bahkan tidak hanya itu, ratusan mahasiswa tersebut menyegel beberapa ruangan yang ada di Rektorat UTM, diantaranya ruangan BAAK dan BUK, bahkan terlihat ruangan Rektor juga ikut di segel oleh ratusan mahasiswa tersebut.
“Kita lakukan penyegelan ini sebagai bentuk keresahan kita kepada Rektorium, kalau mereka malu nantinya mereka akan memperbaiki kinerjanya,” Pungkasnya.