Biasakanlah Berbuat Baik !

Kau harus berjuang dan bersabar mendisiplinkan jiwamu sehingga semakin lama, kau menjadi semakin terbiasa dengan kebaikan. Rasul bersabda,” Al-khoiru ‘Aadatun – Kebaikan adalah hasil kebiasaan.”

Lingkarjatim.com – Sobat. “Hiduplah Dengan Memberi Sebanyak-banyaknya, Bukan Menerima Sebanyak-banyaknya” karena memberi akan membuat kita menjadi manusia kaya yang sesungguhnya, lalu langkah apa agar kita bisa menjadi manusia bermental kaya?

1. Latih Jiwamu Dengan Memberi, Latih Hatimu dengan Menjadi Ikhlas.
Sobat. Tidak perlu menunggu kaya, atau punya banyak harta benda jika ingin berbagi, memberi sebagian yang kita punya dengan tulus ikhlas tanpa pamrih adalah lebih baik daripada memberi dengan kuantitas banyak namun hanya untuk pamer maupun pencitraan, karena memberi itu dari hati, dimana kita dengan senang hati berbagi kepada orang lain, yang penting kita memang berniat untuk berbagi, bukan untuk pamrih, karena sekecil apapun yang kita beri, jika kita ikhlas, Tuhan akan mengapresiasi, tentunya kitapun bahagia mendengar ucapan terimakasih dari orang lain atas bantuan kita, yang penting ikhlas.

2. Senyum yang Tulus Adalah Materi yang Tak Terhitung untuk Dibagi.
Sobat. Tersenyum dan menyapa siapapun dengan ramah dan tulus tanpa memandang siapa orang tersebut, entah memiliki pangkat yang tinggi atau tidak, entah orang tersebut menyukai kita atau tidak, bahkan tidak ada salahnya menyapa orang yang telah menyakiti kita atau pernah meremehkan kita, karena senyuman itu menular, dan tidak ada orang di dunia ini yang bersedih karena melihat orang lain tersenyum pada mereka, maka terseyumlah dan sapalah siapapun menjadi ramah, adalah pertanda kita memiliki mental yang kaya

3. Menjadi Pendengar yang Baik Juga Merupakan Bentuk Memberi
Sobat. Banyak permasalahan yang terjadi dalam hidup hanya karena kurangnya komunikasi yang baik, komunikasi yang baik tercipta ketika dua orang atau lebih mampu menempatkan dirinya sebagai pendengar ketika mereka harus mendengar, dan menempatkan dirinya sebagai pembicara ketika mereka harus berbicara, kebanyakan dari kita hanya mampu berbicara, tanpa mau mendengar.
Sobat. Tuhan menciptakan 1 mulut dan 2 telinga itu artinya Tuhan meminta kita untuk lebih banyak mendengar daripada berbicara, tidak apa-apa jika kita berbicara tentang hal-hal yang baik dan bermanfaat, namun terkadang kita seenaknya menggunakan mulut kita untuk memarahi, menggunjing bahkan menfitnah orang lain.

Sobat. Daripada kita banyak bicara yang tidak bermanfaat, maka kita bisa memberi orang lain perhatian dengan lebih banyak mendengar, seperti ketika kita melihat orang berbuat salah, tak lantas kita menjadi halal untuk menilai mereka sebagai orang yang tidak baik, tanpa mendengarkan alasan mereka terlebih dulu, karena tidak seharusnya kita menghakimi orang lain sebelum tahu apa yang sedang mereka perjuangkan.

4. Bicara Hal yang Bermanfaat Dengan Tutur Kata yang Halus adalah Pertanda Kita Kaya .
Ya, berbagi bukan semata soal materi, ketika kita bercerita tentang pengalaman hidup kita, atau hal apapun yang kita tahu dan bermanfaat serta mampu memotivasi orang lain menjadi lebih baik, adalah pertanda kita kaya, menyampaikan sesuatu dengan lembut adalah wujud berbagi, seperti saat kita tidak menyukai sikap sesorang, mengkritik mereka secara halus adalah menandakan kita telah berbagi perhatian dengan mereka

5. Bagilah Ilmu yang Kita Punya.
Sobat. Berbagi Ilmu tidak harus dengan menjadi guru, karena dimanapun bisa menjadi sekolah dan siapapun bisa menjadi seorang guru, berbagi ilmu tidak menjadikan ilmu kita berkurang namun justru bertambah, berbagi ilmu berbeda dengan menggurui, karena orang yang berilmu tidak akan memandang rendah orang yang kita beri ilmu.

Kita bisa memulai dengan mengajari adik kita berhitung dengan cara yang menyenangkan, apresiasi hal kecil yang mereka bisa dari semua hal yang kita ajarkan, puji mereka, atau kita juga bisa berbagi kemampuan memasak kita dengan tetangga, tanpa harus mencela jika masakan mereka masih kurang berhasil, intinya bagilah ilmu yang kamu tahu tanpa menjadikanmu sok pintar, karena pada intinya semakin cerdas seseorang akan menjadikan dia semakin rendah hati dan senang berbagi.

Sobat. Dibutuhkan konsistensi untuk melakukan kebaikan dan ibadah dan melawan syahwat keadaan batin kita semakin bersih dan siap menerima limpahan rahmat Allah. Sebagaimana Allah berfirman dalam QS Yusuf ayat 90 :
                          
90. mereka berkata: “Apakah kamu ini benar-benar Yusuf?”. Yusuf menjawab: “Akulah Yusuf dan ini saudaraku. Sesungguhnya Allah telah melimpahkan karunia-Nya kepada kami”. Sesungguhnya barang siapa yang bertakwa dan bersabar, Maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat
baik”

Salam Dahsyat dan Luar Biasa !

( Spiritual Motivator – DR.N.Faqih Syarif H,M.Si. Penulis buku Gizi Spiritual dan The Power of Spirituality. Majelis Kyai PP Al-Ihsan Baron Nganjuk. Sekretaris Komnas pendidikan Jatim )

Leave a Comment