Bersama Al-Qur’an Kita kan Mulia

Sobat. Jika kita bisa mulia dengan Al-Qur’an, lantas kenapa kita tinggalkan Al-Qur’an? Dialah satu-satunya penolong kita kala sendiri di tempat yang paling gelap dan mengerikan. Sediri di tempat gelap itu menakutkan, namun tatkala ada sahabat yang memberi cahaya maka akan melegakan. Siapakah itu? Ya betul Al-Qur’an yang kelak akan menemani kita di akherat.

Lingkarjatim.com – Sobat. Malam itu biasa-biasa saja. Tapi akan menjadi luar biasa ketika Al-Qur’an turun di dalamnya. Apakah itu? Itulah Lailatul Qadar saat Allah SWT menurunkan Al-Qur’an. Bulan itu bulan yang biasa saja, sama dengan bulan yang lain. Tapi menjadi istemewa dan luar biasa ketika Al-Qur’an turun di dalamnya. Itulah Bulan Ramadhan.

Sobat. Telinga kita ini biasa saja. Tapi telinga bisa menjadi luar biasa dan mendapatkan rahmat ketika dipakai untuk mendengarkan ayat-ayat suci Al-Qur’an sebagaimana Allah berfirman :

“dan apabila dibacakan Al Quran, Maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat. ( QS Al-A’raf (7) ayat : 204 )
Sobat. Lidah kita itu biasa saja. Tetapi ketika digunakan untuk membaca huruf demi huruf dan kata demi kata dalam Al-Qur’an, maka menjadi lidah yang luar biasa. Semakin banyak membaca, maka lidah itu semakin luar biasa.
Rasulullah SAW bersabda, “ Barangsiapa membaca satu huruf dari kitabullah, baginya satu kebaikan. Satu kebaikan akan dilipatgandakan sepuluh. Aku tidak mengatakan Alif laam Miim itu satu huruf, akan tetapi , alif satu huruf, laam satu huruf dan Miim satu huruf.” ( HR At-Tirmidzi )

Sobat. Mata itu biasa saja. Tetapi ketika digunakan untuk membaca ayat-ayat Al-Qur’an dan menangis karena takut kepada Allah SWT maka mata yang luar biasa. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, “ Dua mata yang tidak akan disentuh oleh Neraka: mata yang menangis karena takut kepada Allah dan mata yang berjaga di jalan Allah.” ( HR. At-Tirmidzi)

Sobat. Dia hanyalah orang tua biasa, namun di kepalanya kelak ada mahkota dari cahaya karena anak-anaknya menjadi penghafal Al-Qur’an. Dia guru yang biasa, namun menjadi luar biasa ketika belajar dan mengajarkan al-Qur’an. Rasulullah SAW bersabda,” Orang yang paling utama di antaramu adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari).
Sobat. Kita manusia tercipta dari tanah. Hidup yang Cuma sekejap di atas tanah. Bentuk dan warna kulitnya seperti tanah. Dan kelak dia akan jadi santapan cacing tanah. Namun manusia bisa mulia ketika selalu bersama dengan Al-Qur’an.

Sobat. Ketika kita berkumpul sesama manusia, sama dengan kumpulan manusia lainnya. Namun ketika kumpulan itu adalah majelis ilmu di mana Al-Qur’an dikaji dan dipahami maka akan menjadi kumpulan yang luar biasa. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda,” Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah membaca kitabullah dan saling mengajarkan satu dan lainnya melainkan akan turun kepada mereka sakinah (ketenangan), akan dinaungi rahmat, akan dikelilingi para malaikat, dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di sisi makhluk yang dimuliakan di sisi-Nya.” ( HR. Muslim ).

Sobat . Kulit kambing biasa dibuat menjadi makanan. Namun kedudukannya bisa menjadi mulia, diciumi saban hari, diberi minyak wangi, dipeluk dan disayang ketika kulit itu menjadi sampul Al-Qur’an.
Sobat. Tanah itu biasa saja. Tetapi ketika tanah itu diwakafkan untuk tempat pendidikan AL-Qur’an, maka selama langit masih terkembang dan bumi terbentang, maka selama itu pula tanah itu menjadi amal jariah yang pahalanya terus mengalir. “ Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara(yaitu) : Sedekah jariyah, Ilmu yang dimanfaatkan atau doa anak yang sholeh.” ( HR. Muslim )

Sobat. Rumah itu biasa-biasa saja. Tetapi ketika ayat-ayat Al-Qur’an dibacakan di dalamnya, maka akan menjadi rumah yang luar biasa. Al-Qur’an bisa menjadi solusi bagi semua problem hidup manusia. Begitulah sobat kemuliaan Al-Qur’an. Lalu kenapa kita masih juga menolak kebenaran al-Qur’an? Begitu kuatkah hawa nafsu dalam diri ini? Padahal sesungguhnya hawa nafsu itu pun akan sirna.

Sobat. Jika kita bisa mulia dengan Al-Qur’an, lantas kenapa kita tinggalkan Al-Qur’an? Dialah satu-satunya penolong kita kala sendiri di tempat yang paling gelap dan mengerikan. Sediri di tempat gelap itu menakutkan, namun tatkala ada sahabat yang memberi cahaya maka akan melegakan. Siapakah itu? Ya betul Al-Qur’an yang kelak akan menemani kita di akherat. Jadi kesimpulannya kita pasti bisa mulia bersama Al-Qur’an.

( Ramadhan Mubarak 1439 H, Spiritual Motivator – DR.N.Faqih Syarif H, M.Si. Penulis Buku Gizi Spiritual dan Character Building. Pengurus Komnas Pendidikan Jatim )

Leave a Comment