SURABAYA, Lingkarjatim.com – Tim Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur berencana menarik produk rokok Sampoerna, setelah muncul kasus penularan korona terhadap karyawan PT HM Sampoerna Tbk Rungkut, Surabaya. Langkah ini untuk mengantisipasi penularan korona terhadap masyarakat melalui rokok.
“Untuk penarikan produk rokok, nanti kami akan koordinasikan dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disprindag) Jatim,” kata Sekretaris Gugus Tugas Covid-19 Jatim, Heru Tjahjono, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Minggu malam (3/5/2020).
Heru mengatakan, koordinasi itu juga untuk memastikan jumlah rokok yang telah diproduksi, serta menelusuri pendistribusian produk ke daerah mana saja. “Makanya Kami akan cek dulu. Karena bagaimana pun kami harus tahu jumlah rokok yang beredar itu berapa, dan ke mana saja rokok itu diedarkan,” kata Heru.
Soal penarikan produk rokok Sampoerna, lanjut Heru, pihaknya juga akan menunggu kepastian tentang kemungkinan penularan covid-19 dari produk rokok itu. Apakah ada potensi penularan korona melalui rokok atau tidak.
“Jadi, kami masih akan koordinasi dulu tentang kemungkinan penularan lewat rokok ini. Kalau memang produk harus ditarik, kami akan komunikasikan dengan Disperindag dan perusahaan Sampoerna,” katanya.
Sementara itu, Ketua Gugus Kuratif Covid-19 Jatim Joni Wahyuhadi, menegaskan harus ada penelitian tentang penularan korona melalui rokok. Menurut Joni, sampai saat ini baru di level asumsi daya tahan virus korona di benda mati.
“Virus ini makhluk baru, walaupun ada nenek moyangnya virus terdahulu. Tetapi sampai sekarang penelitian masih terus dilakukan. Hasilnya saya kira masih asumsi masing-masing peneliti, belum bisa dipastikan kebenarannya,” kata Joni.
Dirut RSUD Dr Soetomo itu menyebut bahwa virus pada dasarnya terdiri dari partikel protein, yang terbungkus oleh lemak dan hanya bisa bertahan hidup di benda hidup. Jika menempel di benda mati, maka virus akan segera mati.
“Hasil penelitian menyebutkan, daya tahan virus itu saat menempel di kertas hanya bertahan tiga jam. Hasil penelitian lainnya, virus bisa bertahan dua hari, dan seterusnya. Menurut saya, hasil penelitian ini belum bisa dipercaya sepenuhnya. Baru di tingkat asumsi pribadi para peneliti,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, penularan Covid-19 di Sampoerna mendadak menjadi klaster baru di Surabaya. Ini diketahui setelah dua karyawan Sampoerna meninggal akibat terjangkit covid-19, dan kini ditemukan ada 34 karyawan lain yang terjangkit covid-19. (Amal Insani)