Tinjau Posko PPKM Mikro Bersama Kasdam V/Brawijaya, Ini Yang Disampaikan Bupati Pamekasan

Bupati Pamekasan, H. Baddrut Tamam (tengah) saat mendampingi Kepala Staf Kodam V/Brawijaya, Brigjen TNI Agus Setiawan meninjau langsung Posko Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro di Kelurahan Bugih

PAMEKASAN, Lingkarjatim.com – Bupati Pamekasan, H. Baddrut Tamam mendampingi Kepala Staf Kodam V/Brawijaya, Brigjen TNI Agus Setiawan meninjau langsung Posko Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro di Kelurahan Bugih, Kecamatan Kota, Rabu (24/2/2021).

Di awal sambutannya, Bupati Pamekasan menegaskan bahwa hasil yang luar biasa pasti berangkat dari kerja yang luar biasa.

“Kita ini sedang berikhtiar menjadi luar biasa, karena Pamekasan ini perlu cara yang juga luar biasa. Dengan demikian, kita di sini menggunakan pradigma yang anti mainstream,” ucap H. Baddrut Tamam.

Lanjut, maka seperti itu pula dengan cara mengelola pemerintahan harus dengan cara anti mainstream, dengan cara sudut pandang yang berkebaruan.

“Kita bertemu dengan revolusi industri 4.0, kita ketemu dengan model usaha yang lain yang dilakukan oleh star up. Dulu orang kalau mau dibilang pengusaha taksi harus beli kendaraan sebanyak banyaknya baru kemudian menyiapkan perangkat lainnya, berbeda dengan sekarang, dimana kalau mau dibilang pengusaha taksi cukup dengan aplikasi melalui Android,” jelas Bupati Pamekasan memberi contoh dalam hal mengelola pemerintahan.

Politisi PKB itu menambahkan, bahwa mengelola pemerintahan menggunakan cara yang berbeda tapi positif, cara baru tapi memiliki out come atau maslahah yang luar biasa.

“Pamekasan sekarang sedang menggunakan cara dan manajemen itu dengan strategi desa tematik dan kelurahan tematik,” katanya.

Untuk mewujudkan desa tematik, orang nomor satu di Pamekasan itu mengajak kepada semua Lurah, Kades beserta perangkatnya untuk menggali potensi yang harus dikembangkan.

Cara yang dilakukan oleh Pemkab Pamekasan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui desa tematik dengan menjalankan Wira Usaha Baru (WUB), dimana pemerintah setempat telah melatih 2.600 orang pada tahun 2020 kemarin dan akan merekomendasikan ribuan orang lagi untuk ikut pelatihan keterampilan di tahun 2021 ini.

“Alhamdulillah melalui pelatihan itu sudah ada masyarkat Pamekasan yang berhasil memproduksi sarung, sandal, sepatu, songkok dan beberapa camilan lain,” pungkasnya. (Adv)

Leave a Comment