Yuk Saksikan Grand Final Kacong Cebbing Sumenep Besok Malam di LKS

SUMENEPLingkarjatim.com, Grand final pemilihan Kacong dan Cebbing tahun 2019 di Kabupaten Sumenep akan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Jika sebelumnya menggunakan tempat indoor, tahun ini akan digelar terbuka di Lapangan Kesenian Sumenep.

Pemilihan Kacong dan Cebbing dibagi jadi dua kelas, kelas remaj dan kelas anak-anak. Grand final itu sendiri akan dilaksanakan besok, Rabu (23/10) malam.

Saat ini, seluruh peserta kelas remaja sudah mengikuti karantina. Sementara kelas anak-anak cukup mengikuti technical meeting sebelum melaksanakan grand final. Sebelum dilaksanakan, grand final, sejumlah rangkaian sudah dilaksanakan.

“Pemilihan duta wisata kacong tor cebbing di Kabupaten Sumenep itu ada beberapa rangkaian kegiatan sampai pada grand final,” kata Imam Buchari, Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Sumenep.

Sebelum pelaksanaan dan penentuan finalis, seluruh peserta harus melewati audisi, baru penentuan finalis. Finalispun, harus mengikuti technicak meeting tentang kegiatan yang harus ditempuh, baik selama masa karantina, hingga pelaksanaan grand final.

“Setelah class meeting, dilanjutkan city tour, yaitu kunjungan lapangan untuk melihat secara langsung wisata yang ada di Kabupaten Sumenep,” tambahnya.

Bertajuk City Tour, peserta turun langsung mengunjungu beberapa tpat wisata di Sumenep. Mulai dari Museum Keraton Sumemep, Bandara Trunojoyo, pusat batik Canteng Koneng, hingga Goa Soekarno di Kecamatan Pasongsongan.

Pasca itu, seluruh peserta grand final mengikuti karantina. Peserta yang terdiri dari 15 pasang remaja, dan 16 pasang anak-anak diberikan pemahaman tentang pariwisata, tentang budaya dan Bahasa Madura, serta regulasi pemerintah berkaitan dengan pariwisata.

Tahun 2019 ini, peserta bersifat umum. Mulai dari siswa SMA, melalui duta kampus, modeling, hingga peserta yang berangkat secara pribadi. Kendati demikian, jumla peserta juga dibatasi.

“Kalau anak-anak 144, remaja 80, diambil lima belas remaja pada finalisnya, yang kacong cebbing lima belas besar juga. Tapi karena ada kesalahan rekab nilai, ternyata ada yang masuk namun tidak masuk, otomatis dimasukkan. Akhirnya ada penambahan untuk anak-anak 16 pasang,” terangnya.

Kata Imam, peserta tahun 2019 ini cukup merata, baik dari daratan maupun kepulauan. Sebab, sebelumnya, sosialisasi sudah dilakukan di setiap sekolah yang ada di Kabupaten Sumenep.

“Diharapkan kacong tor cebbing sukses baik dari penyelenggaraan, maupun dari peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) duta wisata yang terpilih. Jadi nanti tidak hanya dinilai dari penampilan segi fisik, namun wawasan, akhlak serta etika dari masing-masing juara,” harapnya. (Abdus Salam/Adv)

Leave a Comment