AMOS: Menebar Jurnalisme ke Pelosok Desa

Diklat Jurnalisti Dasar di SMA Plus Nurud Dhalam

SUMENEPLingakrjatim.com, Berbagi antar sesama, tak terkecuali barbagi ilmu pengetahuan, khususnya ilmu kepenulisan adalah prinsip yang dianut oleh segenap wartawan yang tergabung di Asosiasi Media Online Sumenep (AMOS).

Prinsip itu diimplementasikan dalam bentuk pelatihan jurnalistik yang menyasar sekolah-sekolah di kabupaten berlambang kuda terbang. Khususnya, sekolah tingkat menengah pertama dan sekolah tingkat menengah atas.

Untuk kesekalian kali, AMOS melaksanakan diklat jurnalistik di sekolah-sekolah. Terakhir, diklat dilaksanakan melalui kerjasama dengan SMA Plus Nurud Dhalam. Sekolah yang ada di Desa Bringin, Kecamatan Dasuk, Sumenep.

Disela-sela diklat berlangsung, Senin (21/10), ketua AMOS, Ahmadi Muni mengatakan, selain untuk menularkan ilmu jurnalistik, diklat itu untuk menumbuhkan kembali budaya literasi dikalangan pemuda.

Di era digital ini, segenap pemuda lebih banyak meluangkan waktunya untuk kegiatan kurang bermanfaat, seperti memanfaatkan HP hanya untuk ngegame belaka.

“Kami berharap, dunia menulis, dan dunia membaca kembali bergeming dan kembali membudaya. Maka agenda diklat-diklat jurnalistik seperti ini perlu ditingkatkan,” katanya.

AMOS sendiri, merupakan asosiasi yang menaungi 14 media dengan 16 kuli tinta di Sumenep. Mulai dari media lokal, regional, hingga media kelas nasional.

Sementara, Kepala SMA Plus Nurud Dhalam, K. Taufiqur Rahman menyampaikan, sekolah yang berada di pinggiran bahkan pelosok desa, ditargetkan turut berkontribusi untuk kemajuan dunia pendidikan dengan cara mencerdaskan generasi penerus.

“Kami memang ada di kampung, tapi kita tidak ingin kampungan, kita mau memiliki masa depan yang baik,” tuturnya.

Pihaknya berharap, pendidikan jurnalistik ini, dapat bermanfaat dan memberikan pengetahuan terhadap peserta didik.

“Siswa siswi kami ingin mengetahui kemajuan teknologi, kecepatan informasi di media online dan sejenisnya. Kami sadar tidak ada keberhasilan yang instan, semua butuh proses, perlu banyak belajar,” tegasnya. (Abdus Salam)

Leave a Comment