Soal Pembangunan KIHT di Sumenep, Ketua Banggar DPR RI : Jangan Sampai Gagal

Ketua Banggar DPR RI, MH. Said Abdullah (Foto : Tangkapam Layar Youtube Diskominfo Sumenep/ist)

SUMENEP, Lingkarjatim.com — Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, MH. Said Abdullah meminta pembangunan kawasan industri hasil tembakau (KIHT) di Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur tidak gagal.

Menurut Said, pembangunan KIHT di Kabupaten Sumenep itu merukan satu-satunya di Pulau Madura. Sehingga keberlangsungan untuk menyelesaikan pembangunan tersebut dinilai sangatlah penting.

“Maka saya senang sekali Ibu Menteri Keuangan (Sri Mulyani, red) hadir ada Kawasan Industri Hasil Tembakau. Kita rawat bersama,” katanya saat mengisi Talk Show tentang APBN di Pendopo Agung Sumenep yang juga dihadiri Menteri Keuangan, Sri Mulyani dan Menkopolhukam, Mahfud MD, Kamis (2/2).

Diketahui, saat ini pembangunan KIHT tersebut sedang dalam proses pengerjaan. Kalaupun kekurangan dana, kata Said bisa dirembuk dengan semua tokoh dan msayarakat yang ada.

“Saya bicara kepada Pak Bupati (Achmad Fauzi, red) ini komitmen kita. Kita bentuk koperasi, kita gotong royong mencari duit, kita butuh 4 miliar, itu urusan kecil, kalau itu gotong royong,” ungkapnya.

“Kita harus membuat antusiasme masyarakat disekitar, bahwa KIHT harus berkelanjutan, harus hidup, ini pilot project, pertama di Madura yang wajib harus sukses,” kata Politisi PDI Perjuangan itu.

Kalaupun nanti sudah selesai, KIHT harus berfungsi sebagaimana mestinya. Ia tidak menginginkan proyek itu hanya jadi onggokan semata. Artinya KIHT harus benar-benar dimanfaatkan dengan baik. Karena dirinya tidak menampik, banyak proyek ketika sudah diresmikan malah tidak difungsikan.

“Dibalik kekurangannya ayok fikirkan kelebihannya. Kekurangannya, ayok duduk bareng para tokoh, kekurangannya ayuk urunan kita, hidupkan KIHT ini, jangan sampai gagal,” jelasnya.

Apa yang diungkapkan ini bukan tanpa alasan. Menurutnya, bagi orang Madura, tembakau adalah daun emas. Selain itu, kualitas tembakau Madura memang mahsyur, bahkan ada tembakau yang menurut penelitian bisa dijadikan obat.

“Bagi orang Madura tembakau adalah kecintaan. Bagi orang Madura tembakau adalah gantungan emas yang tidak mungkin ia tinggalkan,” tukasnya. (Abdus Salam).

Leave a Comment