BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Pencairan bantuan usaha mikro kecil menengah (UMKM) tahun 2020 di Kabupaten Bangkalan hingga saat ini belum rampung.
Dari sekitar 22.500 UMKM yang diusulkan dalam dua tahap, hanya sekitar 4.217 UMKM yang sudah mendapatkan bantuan yang disebut sebagai upaya pemulihan ekonomi tahum 2020 itu.
Hal tersebut diakui oleh Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Menengah Bangkalan Iskandar Ahadiyat. Menurutnya, pencairan bantuan senilai Rp 2,4 juta per UMKM tersebut dilakukan melalui dua bank, yakni bank BRI dan BNI.
“Pencairan tahap I melalui bank BRI, dari 10.500 yang diajukan masih 4.217 yang sudah cair. Sementara tahap II melalui bank BNI kami belum mendapat konfirmasi, meskipun kami sudah kirim surat dua kali, masih belum mendapat jawaban. Pengajuannya 12 ribu,” ujarnya, Rabu (13/01/2021).
Pria yang akrab disapa Yayat itu menjelaskan, keterlambatan pencairan bantuan tersebut berasal dari Kementerian Pusat. Selain itu, keterlambatan juga dikarenakan pencairannya dibagi menjadi dua tahap dan dua bank.
“Karena belum ada tanggapan dari pihak bank BNI, kami belum bisa melakukan rekap berapa UMKM yang sudah cair dan belum. Tapi Januari kemarin masih ada penyaluran lagi,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bangkalan Rokib menuturkan, jika kendalanya terjadi pada pihak Bank. Dia meminta, agar pihak Bank tidak mempersulit pencairan bantuan ini. Sebab pelaku usaha sangat membutuhkan bantuan tersebut sebagai modal.
“Karena ini kebijakan dari pemerintah pusat, jadi daerah mau tidak mau harus menunggu,” ucapnya. (Moh Iksan)