BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Komisi A DPRD Bangkalan menilai pelaksanaan pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak tahun 2021 tidak berjalan dengan baik (Amburadul).
Hal itu diungkapkan oleh wakil ketua komisi A DPRD Bangkalan, Ha’i. Bahkan menurutnya, Pilkades tahun ini paling amburadul jika dibandingkan dengan pelaksanaan Pilkades sebelum.
“Bagi saya Pilkades tahun ini adalah pilkades paling parah dan amburadul dibandingkan dengan Pilkades sebelum,” ujarnya, Rabu (14/04/2021).
Penilaian itu bukan tanpa alasan, Ha’i mengatakan hal itu lantaran dari penyusunan Perbupnya saja sudah tidak menunjukkan penyusunan yang baik, sehingga muncul banyak permasalahan.
Kemudian munculnya perbup tersebut juga tidak diawali dengan sosialisasi kepada masyarakat, bahkan masyarakat belum tahu Perbupnya seperti apa, tiba-tiba sudah ada pembentukan TFPKD.
“Jangankan masyarakat, saya saja anggota DPRD belum tahu perbupnya, terbukti dalam perjalanannya, akibat tidak adanya sosialisasi awal itu muncullah beberapa permasalahan,” katanya.
Selain itu, dia juga mengatakan, TFPKD sangat miskin koordinasi, sebab menurutnya, selama ini TFPKD tidak pernah berkoordinasi dengan komisi A. Tak hanya itu, dia juga mengatakan TFPKD tidak objektif dalam menafsirkan peraturan.
“Jangan merasa paling tahu, karena itu kesombingan dan keangkuhan,” katanya.
Ha’i mengaku, pihaknya sudah pernah memberikan masukan terkait pelaksanaan Pilkades agar tidak dilaksanakan pada bulan Ramadhan, akan tetapi hal itu tidak diindahkan.
“Tugas kami hanya mengawasi, apa yang sudah berjalan sekarang kami biarkan. Pada saatnya nanti akan kami evaluasi,” ucapnya. (Moh Iksan)