Menu

Mode Gelap

Uncategorized · 10 Dec 2020 13:15 WIB ·

Harga Pupuk Subsidi Tak Sesuai HET, PPB Tagih Janji Dinas Pertanian


Harga Pupuk Subsidi Tak Sesuai HET, PPB Tagih Janji Dinas Pertanian Perbesar

BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Sejumlah pemuda yang tergabung dalam Paguyuban Pemuda Bangkalan (PPB) kembali mendatangi kantor Dinas Pertanian Kabupaten Bangkalan, Kamis (10/12/2020).

Kedatangan mereka untuk menagih janji dinas pertanian terkait penyelesaian persoalan harga pupuk bersubsidi yang tidak sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) di Bangkalan khususnya di kecamatan Geger.

Sebelumnya, PPB mendatangi kantor dinas pertanian dalam bentuk aksi demonstrasi beberapa waktu lalu dan meminta dinas pertanian agar menyelesaikan persoalan harga pupuk bersubsidi yang tidak sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET).

Namun PPB menilai hingga saat ini persolaan tersebut belum selesai, sebab di lapangan khususnya di kecamatan Geger praktek penjualan pupuk bersubsidi di atas HET masih terjadi.

“Kami sudah meminta persoalan harga yang tidak sesuai HET segera diselesaikan, tapi nyatanya sampai sekarang masih berlanjut,” kata Koordinator PPB, Subairi usai audiensi.

Subairi mengatakan, berdasarkan hasil investigasi di lapangan, harga pupuk subsidi merek Urea bervariasi, mulai dari harga Rp 110 ribu, Rp 135 ribu hingga Rp 150 ribu.

Selain itu, dia juga mempertanyakan kuota pupuk untuk petani serta kelangkaan pupuk yang hingga saat ini masih terjadi di daerahnya. Padahal saat ini sudah masuk musim hujan dan para petani sangat membutuhkan pupuk, agar hasil tanamnya lebih baik.

“Dapatnya pupuk tidak sama antar petani. Bahkan sampai saat ini di Geger ketersediaan pupuk subsidi masih langka,” ucapnya.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pertanian Bangkalan, Puguh Santoso mengatakan, jika memang ada kios menetapkan harga jauh diatas HET, pihaknya akan melakukan penegoran.

“Kami akan kasih sosialisi jika harga pupuk subsidi sudah ada harga yang ditetapkan,” katanya.

Terkait kuota pupuk bagi petani dan kelangkaan pupuk, Puguh menjawab, ada peningkatan permintaan pupuk di pabrik sehingga harus antri panjang. Selain itu juga keterbatasan pekerja di distributor.

“Ada yang bersamaan permintaan, sehingga butuh antrean. Sedangkan petugas kami juga terbatas. Jika stabil petugas kami masih mampu. Jadi kami memohon bersabar,” ucapnya. (Moh Iksan)

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Jalan Desa Gemurung-Tebel Rusak, Begini Respon Pemkab Sidoarjo

14 March 2024 - 16:11 WIB

20 Warga Binaan Umat Hindu di Jatim Peroleh Remisi Nyepi

11 March 2024 - 15:54 WIB

GERAK CEPAT MEMBANGUN DESA; KKN 03 STAI AL-HAMIDIYAH BANGKALAN SUKSES TERAPKAN PROGRAM BLUE GREEN ECONOMY

6 January 2024 - 20:24 WIB

Pj Bupati Bangkalan Sebut Petani Jual Hasil Pertanian ke-Surabaya dan Dijual Lagi ke-Bangkalan Sehingga Harganya Menjadi Mahal

20 December 2023 - 10:31 WIB

Siltap Kades Naik Menjadi 5,4 Juta, Ini Alasan Pemkab Bangkalan

7 December 2023 - 14:05 WIB

Dihadapan Kades Se Bangkalan, Safiudin Asmoro Sampaikan Pentingnya Penguatan Sistem Demokrasi di Indonesia

12 November 2023 - 16:23 WIB

Trending di Uncategorized