BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Sejumlah pemuda yang tergabung dalam Paguyuban Pemuda Bangkalan (PPB) kembali mendatangi kantor Dinas Pertanian Kabupaten Bangkalan, Kamis (10/12/2020).
Kedatangan mereka untuk menagih janji dinas pertanian terkait penyelesaian persoalan harga pupuk bersubsidi yang tidak sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) di Bangkalan khususnya di kecamatan Geger.
Sebelumnya, PPB mendatangi kantor dinas pertanian dalam bentuk aksi demonstrasi beberapa waktu lalu dan meminta dinas pertanian agar menyelesaikan persoalan harga pupuk bersubsidi yang tidak sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET).
Namun PPB menilai hingga saat ini persolaan tersebut belum selesai, sebab di lapangan khususnya di kecamatan Geger praktek penjualan pupuk bersubsidi di atas HET masih terjadi.
“Kami sudah meminta persoalan harga yang tidak sesuai HET segera diselesaikan, tapi nyatanya sampai sekarang masih berlanjut,” kata Koordinator PPB, Subairi usai audiensi.
Subairi mengatakan, berdasarkan hasil investigasi di lapangan, harga pupuk subsidi merek Urea bervariasi, mulai dari harga Rp 110 ribu, Rp 135 ribu hingga Rp 150 ribu.
Selain itu, dia juga mempertanyakan kuota pupuk untuk petani serta kelangkaan pupuk yang hingga saat ini masih terjadi di daerahnya. Padahal saat ini sudah masuk musim hujan dan para petani sangat membutuhkan pupuk, agar hasil tanamnya lebih baik.
“Dapatnya pupuk tidak sama antar petani. Bahkan sampai saat ini di Geger ketersediaan pupuk subsidi masih langka,” ucapnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pertanian Bangkalan, Puguh Santoso mengatakan, jika memang ada kios menetapkan harga jauh diatas HET, pihaknya akan melakukan penegoran.
“Kami akan kasih sosialisi jika harga pupuk subsidi sudah ada harga yang ditetapkan,” katanya.
Terkait kuota pupuk bagi petani dan kelangkaan pupuk, Puguh menjawab, ada peningkatan permintaan pupuk di pabrik sehingga harus antri panjang. Selain itu juga keterbatasan pekerja di distributor.
“Ada yang bersamaan permintaan, sehingga butuh antrean. Sedangkan petugas kami juga terbatas. Jika stabil petugas kami masih mampu. Jadi kami memohon bersabar,” ucapnya. (Moh Iksan)