BANGKALAN, Lingkarjatim.com- Dinas Pertanian Kabupaten Bangkalan meng-klaim bahwa hampir setiap tahun Bangkalan mengalami surplus beras. Pada tahun 2020, produksi beras di Kabupaten Bangkalan mengalami surplus sekitar 65.510 (enam puluh lima ribu lima ratus sepuluh) ton.
Puguh Santoso selaku Kepala Dinas Pertanian menyampaikan, tahun 2020, total produksi beras di Kabupaten Bangkalan sekitar 162.374 (seratus enam puluh dua ribu tiga ratus tujuh puluh empat) ton. Sedangkan beras yang dikonsumsi oleh masyarakat Bangkalan sekitar 8.072 (delapan ribu tujuh puluh dua) ton per bulan, sehingga kalau di kalkulasi produksi beras di Kabupaten Bangkalan mengalami surplus.
“Di tahun 2020 kemarin kita masih surplus sekitar 65,510 ton beras,” ucapnya, Rabu (31/3/21).
Sedangkan tahun 2021, dari Januari sampai Maret, jumlah produksi yang di hasilkan 92,443 (sembilan puluh dua ribu empat ratus empat puluh tiga) ton, dengan konsumsi yang sama 8.072 (delapan ribu tujuh puluh dua) ton per bulan, ini juga masih ada surplus 68,227 (enam puluh delapan ribu dua ratus dua puluh tujuh) ton, masih bisa digunakan 8 bulan ke depan.
“Tahun 2021 juga mengalami surplus sekitar 68,227 ton,” ucapnya.
Menurut Puguh santoso beras yang datang dari luar Kabupaten Bangkalan itu awalnya gabah dari Bangkalan, sehingga tidak perlu impor dari luar, karena Kabupaten Bangkalan sudah mencukupi untuk konsumsi beras setiap tahunnya.
“Tidak perlu impor beras dari luar, karena konsumsi beras sudah mencukupi, kalau ada yang datang dari Lamongan sebenarnya itu beras dari Bangkalan juga,” pungkasnya. (Muhidin)