Dampak Pandemi, 20 Persen Peternak Unggas di Bangkalan Gulung Tikar

BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Bangkalan mencatat, setidaknya sekitar 20 persen dari 113 peternak unggas seperti ayam petelur yang mengalami kerugian hingga bangkrut (gulung tikar) selama tahun 2020 kemarin.

Kerugian para peternak itu merupakan dampak dari adanya pandemi covid-19. Seiring kerugian tersebut, produktivitas ternak unggas di Bangkalan mengalami penurunan.

Kepala Dinas Peternakan (Disnak) Bangkalan Ahmad Hafid melalui Kepala Seksi (Kasi) Pakan dan Teknologi dan Peternakan Dini Elmiati mengungkapkan, penurunan produktifitas ternak khususnya ternak unggas ayam petelur mencapai 20 persen.

“Karena waktu itu peternak tidak bisa menjual baik daging ayam dan telurnya secara luas. Memang banyak yang kesulitan mengembangkannya,” ujarnya, Senin (06/04/2021).

Secara spesifik, Dini mengatakan, peternak yang mengalami kerugian adalah peternak yang memiliki ternak di bawah 1000 ekor, sementara yang di atas itu masih bisa bertahan.

Meski begitu, dia mengatakan, untuk awal tahun ini sudah mengalami pertumbuhan kembali untuk produktifitas ternak unggas. Sebab, aturan selama wabah covid-19 tahun ini tidak seketat tahun kemarin.

“Rata-rata yang mengalami penurunan ini peternak unggas yang memiliki ayam di bawah 1000 ekor. Kalau yang di atas 2000 bisa bertahan, masih aman,” jelasnya.

Dini mengaku, pihaknya sudah mengambil langkah untuk mengatasi penurunan produktifitas ternak unggas itu dengan cara memanfaatkan dana insentif daerah (DID) sebesar Rp190 juta pada tahun 2020 lalu, meskipun anggaran tersebut hanya mampu mencover 30 peternak saja.

“Kami sasarannya peternak yang memiliki ayam di bawah 1000 ekor, tidak semua peternak, karena kami memang memiliki keterbatasan anggaran,” ucapnya (Moh Iksan)

Leave a Comment