Wisata Bangkalan Tak Berkembang, Komisi D DPRD Anggap Disbudpar Tak Serius

TRK Bangkalan sepi pengunjung

BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bangkalan dianggap tak serius dalam mengurus pariwisata yang di Bangkalan. Hal itu diungkapkan oleh anggota Komisi D DPRD Bangkalan. Abdurrahman Thohir.

“Mau dibilang serius ya serius, mau dibilang tidak serius ya juga tidak,” ucapnya saat dimintai keterangan, Senin (05/06/2017).

Abdurrahman sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa ketidakseriusan Disbudpar Kabupaten Bangkalan dalam mengembangkan potensi wisata di Bangkalan sangat terlihat. Pasalnya selama ini kinerja Disbudpar dianggap tak profesional dalam pengelolaannya. Bahkan dirinya mengaku sudah membuat Perda pariwisata sebagai bentuk keseriusan dalam meningkatkan pariwisata di Kabupaten Bangkalan.

“Buktinya selama ini apakah ada peningkatan terkait pengembangan sektor wisata maupun budaya yang menghasilkan? Padahal kita sudah ada Perdanya kan,” jelasnya.

Menurutnya, pada dasarnya banyak potensi wisata yang masih perawan belum dikelola dengan baik. Sulitnya perijinan di Kabupaten Bangkalan yang membuat pengelola enggan untuk mengurusinya. “Orang mau ke bangkalan itu bukan hanya 12 kali mikirnya, tetapi 100 kali, kenapa demikian? karena image bangkalan selama ini sangat sulit untuk mengurusnya,” tuturnya.

Ia mengaku kalau hanya legislatif yang bernafsu untuk mengembangkan, tetapi juga tidak di imbangi oleh pihak eksekutif hal itu tidak akan bisa. Katanya selama ini bupati Bangkalan tidak memiliki keinginan untuk mengembangkan sektor Wisata.

“Ya kelemahannya disitu, kalau keseriusan ada namun paling tidak siapkan perangkat dan aturan hukumnya, supaya Kabupaten Bangkalan kedepan lebih baik dan maju,” ucapnya.

Abdurrahman menyampaikan Selama ini wisata Seperti Taman Rekreasi Kota (TRK) dan Karapan Sapi yang ada juga tidak banyak membantu pemasukan ke Pemasukan Asli Daerah (PAD). Padahal biaya perawatannya sangat banyak. “Masak Karapan Sapi sumbangan ke PAD hanya 1 juta per tahun? ini kan tidak logis,” pungkasnya. (zan/lim)

Leave a Comment