BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Penjabat (Pj) Bupati Bangkalan tidak kunjung menemui massa aksi dari aktivis veteran. Hal itu membuat massa aksi enggan meninggalkan kantor Bupati Bangkalan. Mereka akan tetap menunggu Pj Bupati Bangkalan sampai datang dan menemui mereka.
Awalnya mereka sempat ditemui Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Bangkalan, Edy Moeljono. Namun, mereka tidak mendapatkan jawaban yang diinginkan dari Edy.
Sebab, Edy mengaku tidak mempunyai wewenang untuk menjawab tuntutan mereka.
“Kami akan mengagendakan apa yang diminta oleh saudara (masaa aksi) karena kami punya orang tua, yaitu pak Bupati,” ujar Edy, Kamis (22/3/2018).
Pendemo terus memintanya untuk menunjukkan surat permohonan ke Mendagri tentang pengangkatan 142 pejabat itu.
“Atau jika tidak bisa menunjukkan jawab saja ada apa tidak surat itu,” pinta Risang salah satu peserta aksi.
Namun lagi-lagi ia menjawab tidak punya wewenang untuk melakukan hal itu.
“Mohon maaf saya tidak punya wewenang untuk itu,” katanya.
Edy, yang mulai emosi lantaran tetap didesak oleh massa aksi, langsung meninggalkan para pendemo dengan begitu saja.
Para pendemo yang melihat sikap Edy ikut emosi. Mereka menyebut Edy Moeljono telah melakukan pembohongan kepada masyarakat Bangkalan.
“Anda itu pejabat, tapi sikap anda tidak mencerminkan seorang pejabat. Masak pejabat suka ngambekan,” teriak Risang kepada Edy. (Atep/Lim)