Tak Banyak yang Tahu, Perusahaan Migas PHE WMO Seperti Hantu di Bangkalan

Ilustrasi produksi migas

BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Keberadaan perusahaan migas Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) yang selama ini katanya beroperasi di Kabupaten Bangkalan, keberadaanya seperti hantu. Pasalnya tidak ada yang tau berapa barel yang di hasilkan setiap harinya. Hal itu dikeluhkan oleh salah satu anggota legislatif setempat, M. Husni Syakur.

“Katanya sih perusahaan migas yang di Sepulu sudah lama beroperasi, tapi sampai saat ini Pemkab Bangkalan tidak pernah di kasih tau berapa hasil eksplorasinya,” terang anggota DPRD Bangkalan itu.

Bagi Husni, seharusnya pihak migas yang dalam hal ini PHE WMO, bisa bersikap kooperatif dengan pemerintah setempat, sehingga tidak menimbulkan kecurigaan-kecurigaan.

“Apakah kita tahu, berapa sumur yang telah di eksplorasi dan menghasilkan minyak, saya khawatir pihak migas selalu membuat sumur baru dan itu akan sangat berbahaya pada lingkungan,” imbuhnya.

Dalam waktu dekat, lanjut Husni, pihaknya akan memanggil pihak-pihak terkait. Hal itu bertujuan untuk memperjelas posisi Pemerintah Bangkalan serta apa yang telah dilakukan pihak PHE WMO untuk masyarakat terdampak.

“Akan saya bawa kasus ini ke dalam sidang komisi, biar nanti teman-teman di Komisi mengambil sikap,” tuturnya.

Husni menambahkan, masyarakat terdampak harus sadar dan di didorong untuk ikut serta mengawasi keberadaan hantu PHE WMO, agar masyarakat merasakan dampak positif dari keberadaan perusahaan migas di daerahnya.

“Informasi yang beredar di media, tiap tahun anak perusahaan Pertamina ini menggelontorkan 1,7 Milliar untuk CSR, tapi apakah masyarakat tau keberadaan uang sebanyak itu? Saya rasa banyak yang tidak tahu,” pungkanya. (Lim)

 

Leave a Comment