BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Pengelolaan Perpustakaan Kabupaten Bangkalan dikeluhkan oleh mahasiswa Bangkalan. Pasalnya, satu-satunya perpustakaan milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan tersebut masih minim pembaharuan.
Hal itu diungkapkan oleh Imam Faikli, salah satu mahasiswa STKIP PGRI Bangkalan. Menurutnya, Buku yang ada di perpustakaan kabupaten tersebut mayoritas terbitan lama. Padahal, banyak mahasiswa yang membutuhkan referensi dengan terbitan terbaru.
“Saya beberapa kali datang ke perpus kabupaten untuk mencari buku referensi, namun saya tidak menemukan buku yang sesuai dengan kebutuhan saya, karena buku yang tersedia tetap itu-itu saja,” ungkapnya, Selasa (13/08/2019).
Mahasiswa semester akhir itu menambahkan, selain buku yang tersedia adalah buku lama, perpustakaan tersebut hanya dijadikan tempat bermain game oleh anak-anak.
“Selain yang tersedia masih buku lama, perpus itu hanya dijadikan tempat main game dan wifi-an oleh anak-anak. Jadi bukan jadi tempat membaca tapi jadi sarang anak-anak main game,” imbuhnya.
Mahasiswa sekaligus Ketua Komisariat PMII STKIP itu meyakini, salah satu penyebab perpustakaan tersebut hanya dijadikan tempat bermain game oleh anak-anak karena minimnya pembaharuan terutama buku di perpustakaan tersebut.
“Saya yakin salah satu penyebab anak-anak malas membaca dan memilih main game karena disana sangat minim pembaharuan, terutama dari segi Buku. Sehingga tidak ada ketertarikan untuk membaca,” katanya.
Ia berharap, pemerintah dalam hal ini Dinas Perpustakaan lebih memperhatikan pengelolaan perpustakaan kabupaten tersebut. Agar minat baca di Bangkalan lebih meningkat.
“Saya berharap pemerintah melalui dinas terkait memberikan kontroling terhadap pengelolalan perpus tersebut serta memberikan inovasi baru agar minat baca di Bangkalan lebih meningkat,” harapnya.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Hendrika Eka Pramudita salah satu Mahasiswa pasca sarjana Universitas Trunojoyo Madura (UTM). Ia menyampaikan, perpustakaan Kabupaten Bangkalan seperti tidak ada pembaharuan dari tahun ke tahun, buktinya ketika ingin pinjam buku mata kuliah sering tidak ada.
“Kadang saya ke perpustakaan mau pinjam buku buat mengerjakan tugas kuliah. tapi ya itu mas, setiap kali saya mau pinjam, gak ada terus,” katanya.
Eka, sapaan akrabnya beranggapan, ketidaklengkapan sarana dan prasarana perpustakaan tersebut yang menjadi salah satu penyebab kurangnya minat mahasiswa untuk berkunjung.
“Soalnya setiap saya ke perpustakaan itu selalu sepi pengunjung, adanya hanya anak kecil yang main hp, bukan membaca buku,” tandasnya.
Sayangnya sampai berita ini ditulis pihak Dinas Perpustakaan Kabupaten Bangkalan belum bisa dimintai keterangan. (Iks/Lim)