Tahun 2019, Penanganan Stunting di Bangkalan di Anggarkan 3,3 Miliar

Sudiyo Plt Kadinkes Bangkalan

BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Tahun 2019 penanganan stunting di Kabupaten Bangkalan dianggarkan Rp 3,3 miliar. Hal itu disampaikan oleh Plt Dinas Kesehatan Bangkalan, Sudiyo. Menurutnya penanganan stunting sudah menjadi program prioritas nasional.

Sudiyo menjelaskan anggaran sebanyak itu dipergunakan untuk pembelian obat, pembelian peralatan kesehatan dan pendampingan.

“Akan mulai bergerak setelah di beri SK oleh Bupati dan start pada awal tahun 2019,” ujarnya, Senin (17/12/2018).

Khusus di kabupaten Bangkalan angka stunting mencapai 38%, lebih tinggi dari angka stunting nasional yang mencapai 28%.

Sebenarnya, kata Yoyok sapaan akrabnya angka stunting di Bangkalan tidak terlalu besar di bandingkan dengan daerah lain. “Hanya saja daerah kita masuk 100 besar angka stunting nasional,” terangnya.

Dirinya menyampaikan bahwa pihak internal Dinkes sendiri sudah mengikuti pelatihan di pusat dan membuat komitmen untuk menurunkan angka stunting. Termasuk kepala Puskesmas Kwanyar.

Sebab, Laki-laki berbadan tinggi itu menyebutkan angka stunting di kota Dzikir dan sholawat beredar di 10 desa di lima kecamatan.

“Yang paling tinggi ada di Kecamatan Kwanyar sebanyak enam desa yang terjaring stunting. Sementara empat desa lainnya tersebar di lima kecamatan,” tuturnya.

Mantan Kepala Puskesmas Blega itu menjelaskan masalah stunting saling berkaitan, penyebab stunting tidak hanya pada persoalan gizi buruk. Namun, kondisi lingkungan, rumah, air juga mempengaruhi terjadinya stunting.

“Disitu ada Dinas Lingkungan Hidup, Perumahan Rakyat, PDAM hanya saja leading sektor nya kita,” tambahnya.

Jika sudah terkena stunting, kata Sudiyo tidak bisa berdaya saing dengan negara lain. Karena sudah kerdil semuanya. Kerdil itu tidak hanya sebatas kondisi fisik akan tetapi kemampuan otaknya pun juga lemah.

“Makanya program ini menjadi prioritas nasional, supaya angka stunting turun,” pungkasnya. (Zan/Lim)

Leave a Comment