BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Nawwir salah satu aktivis asal Desa Lerpak, Geger, Bangkalan tetpaksa melaporkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangkalan ke polisi.
Hal itu terpaksa ia lakukan karena pihak Dinkes tak kunjung memberikan data informasi publik yang dimintanya. Padahal sebelumnya ia dinyatakan menang dalam sengketa informasi di Komisi Informasi (KI) Bangkalan.
Selama bersengketa dengan pihak Dinkes di KI, Nawwir bercerita tentang pengalamannya. Kata Nawwir ia bersama temannya ada yang pernah mengajak untuk berdamai. Namun, Nawwir tetap bersikukuh dan tidak menghiraukan ajakan itu.
Kata Nawwir, negosiasi dan ajakan untuk berdamai itu dilakukan melalui tokoh masyarakat, tokoh pemuda bahkan dari pihak Dinkes sendiri.
“Iya ajakan itu memang pernah ada, tetapi saya dan teman-teman tetap komitmen tidak ada kata damai kecuali data diberikan,” tegas Nawwir ketika di hubungi, Selasa (10/07/2018).
Saat ini dirinya menunggu hasil dari polres Bangkalan bagaimana tindaklanjut dari laporannya. “Saat ini kami masih menunggu konfirmasi dari pihak Polres Bangkalan,” kata Nawwir
Ia juga menegaskan jika memang polres Bangkalan tidak bisa menangani, ia akan melanjutkan ke Polda Jatim agar bisa diselesaikan di tingkat Polda Jatim.
“Tapi insyaallah pasti ada kejelasan. Kalau memang tidak ada kejalasan bisa jadi nanti di lanjutkan ke Polda,” katanya
Nawwir bersama temannya meminta empat item data. Pertama, salinan data pengelolaan limbah cair dan IPAL di Puskesmas Geger. Kedua, salinan data pengguna JKN dan kartu Sehati tahun 2016.
Sementara yang ketiga meminta salinan surat pertanggungjawaban realisasi Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas Geger tahun 2015-2017.
Terakhir, meminta salinan dokumen kontrak kegiatan peningkatan infrastruktur atau pembangunan gedung baru Puskesmas Geger.
Sayangnya Muzakki Kepala Dinkes Bangkalan ketika dihubungi tidak merespon. (Zan/Lim)