Seleksi Beasiswa Sekolah APBDes Oleh BAC

BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Total dana untuk pembangunan desa di Kabupaten Bangkalan pada tahun 2017 lalu sebesar Rp 336 miliar lebih. Namun, banyaknya nominal tersebut tidak lantas membawa dampak yang signifikan terhadap pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di desa.

Indikatornya, Pada tahun 2017 angka kemiskinan di Kabupaten Bangkalan mencapai 22,43 % dari jumlah populasi yang mencapai sekitar 1 juta jiwa. Hal itulah yang menjadi pusat pengkajian dan perhatian pemuda yang tergabung dalam Bangkalan Aktivist Club (BAC) selama ini.

Ahmad dari tim BAC menilai ada kesalahan besar dalam pengelolaan dana desa selama ini yang belum diungkap di Kabupaten Bangkalan. Menurutnya, Ada tiga kemungkinan kenapa besarnya Dana Desa tidak banyak memberi perubahan di Bangkalan.

Pertama, sistem perencanaanya tidak sesuai kebutuhan dan perumusan program tidak tepat sasaran. Kedua, realisasi dana desa banyak yang hanya SPJ nya saja. Hingga dana desa habis begitu saja tapi program tidak ada.

Ketiga, SDM pengelola dana Desa dan pengawalan terhadap dana desa masih minim. Hingga banyak gurita yang melakukan penetrasi ke wilayah desa. Berangkat dari itu, pemuda yang bergabung di Bangkalan Aktivist Club yang bekerjasama dengan LSM Jaka Jatim, dan IKAMABA Surabaya membuka pendaftaran program sekolah APBDes angkatan pertama tahun 2018.

“Tujuannya yaitu menyiapkan SDM yang mempunyai kemampuan dengan memberikan bekal pemahaman bagaiamana menganalisis APBDes dan bagaimana melakukan pengawalan terhadap APBDes. Dalam hal ini, Kandidat terpilih akan dibiayai secara penuh (fully funded) untuk mengikuti sekolah APBDes,” kata Ahmad.

Ahmad menyampaikan bahwa Sekolah Aanggaran Pendapatan Belanja Dana Desa (APBDes) dilaksanakan atas kerja sama dengan berbagai lembaga terkemuka di Indonesia. Tujuannya ialah membangun kesadaran bersama dan menambah wawasan serta pengetahuan dikalangan mahasiswa untuk memahami regulasi APBDes dalam mengawal dana desa.

“Program ini merupakan pelatihan intensif selama tiga hari di Kabupaten Bangkalan. Dalam kesempatan ini, Peserta dapat mengembangkan kemampuan praktis dalam menganalisis APBDes,” ujarnya.

Setelah sekolah APBDes tersebut, peserta akan dibina selama satu tahun. Pembinaan ini untuk menerapkan hasil pembelajaran peserta dan mengembangkan kemampuan profesional peserta. (Zan/Lim)

Leave a Comment