Selain Modal Garam Sehat dan Garam Gaya Hidup, UTM Juga Butuh Jaringan Pasar

Kemasan garam gaya hidup dan kesehatan yang diciptakan UTM

BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Selain persoalan modal untuk pengembangan garam, hal terpenting juga harus dibarengi dengan kesiapan infrastruktur dan kesiapan sumber daya manusia untuk melakukan pengembangan divortifikasi garam yang lebih besar.

Selain itu juga kesiapan pasar juga menjadi kunci berkembangnya garam sehat (Healthy) dan garam gaya hidup (Lifestyle) hasil karya dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM).

“Tentunya dengan modal yang besar, dan juga jaringan pasar harus juga di intruksi agar beralih kepada garam kita ini,” kata Mahfud Effendi Ketua Tim Peniliti garam UTM, Senin (16/4/2018).

Mahfud menambahkan untuk melakukan pengembangan skala besar, pihaknya membutuhkan demplot sehingga nantinya masyarakat bisa meniru. Namun hal itu butuh modal yang besar.

Terkenal dengan sebutan pulau garam, ia sudah menyediakan ide-ide untuk mengembangkan produk garam Madura. Hanya saja tantangannnya kemungkinan ide-ide itu belum bisa sampai ke pemerintah pusat.

“Tetapi, jangan sampai lupa penyebutan pulau garam menjadi motivasi untuk membuat garam yang bagus. Lebel itu tidak bisa dihilangkan dari Madura, sehingga motivasi itu tidak hilang,” katanya

Ia meminta kepada pemerintah pusat jika ingin tahu tentang garam, jangan jauh-jauh ke daerah lain atau sampai ke luar negeri, silahkan tanya ke Madura.

“Bagaimana teknologi garam, bagaimana berbicara terkait tataniaga garam, coba tanya ke Madura dong, tidak perlu studi banding ke luar negeri,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa pihaknya saat ini mampu untuk menjelaskan tentang garam. Apalagi pulau Madura banyak mengandung misteri dalam artian akan banyak sesuatu yang perlu ditemukan.

Selama ini Madura dikenal dengan etos kerja yang baik, lahan yang bagus, produk garam yang berkualitas dan produktivitas lahan yang tinggi.

“Sehingga kampus juga tersemangati, dan juga melakukan penelitian yang bisa masuk level nasional dan internasional, Kampus kecil seperti UTM itu tidak bisa melakukan halo-halo seperti kampus lain yang gampang akses masuk ke presiden mas,” tuturnya. (Zan/Lim)

Leave a Comment