BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Datang ke Bangkalan, Presiden Jokowi memberikan sertifikat tanah gratis sebanyak 2.050. Namun, sertifikat sebanyak itu tidak satupun menyentuh kepada masyarakat pengungsi konflik Sambas di Desa Kelbung, Sepuluh, Bangkalan.
Padahal masyarakat kampung Sambas itu sangat membutuhkan kepastian hak tanah menjadi miliknya. Saat ini sudah sangat lama warga Sambas mencari kepastian. Warga Sambas khawatir sewaktu-waktu rumah yang ditempati kembali dipermasalahkan.
Salah satu warga dusun Sambas di Desa Kelbung Sepuluh, Bangkalan, Chamidah menyatakan bahwa dirinya bersama warga lainnya tidak diundang untuk menerima sertifikat tanah. “Kalau dari kampung Sambas tidak ada,” jelasnya, Kamis (20/12/2018).
Ia mengatakan meski warga ditempatnya sangat menunggu sertifikat tanah namun tak ada satupun yang diundang. Menurut perempuan pengrajin tas agel itu di Dusun Sambas hanya ada 75 kepala keluarga (KK).
Rabu (19/12/2018) kemarin Presiden Jokowi bersama Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Sofyan Djalil membagikan 2050 sertifikat di Bangkalan. Sofyan Djalil mengatakan bahwa proses pengajuan tanah untuk disertifikatkan sudah tidak butuh waktu lama lagi, apalagi sudah gratis.
Lelaki berkumis itu menyampaikan bahwa pengajuan akhir tahun sudah tidak ada lagi. Sementara untuk tahun depan (2019) upaya disertifikatkan akan diprioritaskan. “Akan kita prioritaskan tahun depan,” ujarnya. (Zan/Lim)