BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Muti’ah (78) adalah salah satu warga Dusun Cekonceh, Desa Banyuning Dajah, Kecamatan Geger, Bangkalan. Ia hidup sebatangkara dan dalam kondisi yang sangat memperihatinkan karena hidupnya serba keterbatasan. Ia tergolong masyarakat tidak mampu.
Pekerjaan sehari-harinya hanya mencari rumput untuk kebutuhan makan sapinya. Penghasilan dari pekerjaannya tersebut tidaklah menentu dan tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Kadang baru bisa dinikmati hasil pekerjaan itu dalam satu tahun, itupun jika sapinya di jual.
Untuk kebutuhan makan sehari-hari, ibu Muti’ah harus menunggu belas kasih dari tetangganya, karena ia hidup sendiri tanpa anak atau saudara yang bisa membantu memenuhi kebutuhan hidupnya.
Kondisi rumah ibu Muti’ah sangat tidak layak dan memperihatinkan. Satu rumah yang berukuran 4×3 terbuat dari kayu dan berdinding bambu tersebut digunakan untuk dapur, tempat tidur sekaligus kandang sapinya.
Melihat kondisi ibu Muti’ah yang sangat memperihatinkan tersebut, Pemuda Madura Bersatu (PMB) melakukan bedah rumah ibu Muti’ah bersama warga Dusun Cekonceh, Jumat (28/9/2018).
“Kami bersama masyarakat Dusun Cekonceh melakukan gotong royong untuk memperbaiki rumah ibu muti’ah sampai selesai,” tutur Sholeh Ketua PMB.
Kegiatan bedah rumah seperti ini sudah sering dilakukan oleh Pemuda Madura Bersatu. Hampir tiap bulan selalu ada survei yang dilakukan oleh anggota PMB untuk melihat dibeberapa desa masyarakat yang benar-benar tidak mampu.
“Kali ini kami melakukan bedah rumah di Desa Banyuning Dejeh. Sebelumnya kami juga melakukan bedah rumah di Dusun Sambas, dan ini bagian dari program yang berkaitan dengan sosial kemasyarakatan yang dilakukan oleh PMB,” imbuhnya.
Sementara itu, ibu Muti’ah menghaturkan banyak terimaksih kepada PMB karena telah turut membantunya.
“Semoga Allah yang membalas kebaikan kalian, dan semoga diberi keselamatan dunia akhirat,” ucap ibu Muti’ah saat ditemui wartawan lingkarjatim.com. (Zan/Lim)