RSUD Syamrabu Jadi Buah Bibir, Plt Direktur Angkat Bicara

Plt Direktur RSUD Syamrabu Bangkalan, dr. Nunuk Kritiani

Bangkalan, Lingkarjatim.com,- Akhir-akhir ini Rumah Sakit Umum Daerah Ambami Rato Ebu (RSUD Syamrabu) Bangkalan ramai diperbincangkan baik di jagat dunia maya maupun di warung-warung kopi, hal tersebut berawal dari status Facebook yang menyatakan bahwa Wakil Direktur RSUD Syamrabu dr. Farhat Surya Ningrat memiliki kendali penuh terhadap rumah sakit terbesar di Kabupaten Bangkalan melampaui kewenangan seorang direktur.

Merasa dirugikan dr Farhad yang juga ketua Ikatan Dokter Indonesia Kabupaten Bangkalan tersebut menempuh jalur hukum dan melaporkan pemilik akun facebook yang di duga melakukan pencemaran nama baik seperti yang telah ditulis sebelumnya di media Lingkar Jatim.

Beberappa tokoh dan perseorangan banyak yang mengapresiasi langkah hukum yang diambil oleh dr Farhat, mereka berharap agar ada efek jera untuk siapapun yang langsung menghakimi tanpa melalui proses konfirmasi atau cek dan ricek terlebih dahulu untuk membuktikan kebenaran tentang sebuah persoalan. Walaupun ada juga yang menilai bahwa langkah tersebut terlalu berlebihan.


Terlepas dari penilaian masyarakat yang pro dan kontra, kini giliran Plt Direktur RSUD Syamrabu dr Nunuk Kristiani angkat bicara, beliau mengucapkan terima kasih atas kritik dna masukan yang sifatnya membangun, beliau juga meminta maaf jika dirasa masih ada yang kurang, yang jelas dirinya beserta jajaran manajemen terus berupaya melakukan perbaikan.


“Saya ucapkan terimakasih yang tidak terhingga atas segala kritikan yang sifatnya membangun dan memperbaiki kinerja kami, Dan kami mohon maaf apabila ada hal yang masih kurang berkenan di hati masyarakat Bangkalan. Kami di internal selalu terus-menerus memperbaiki mutu pelayanan,” ucapnya penuh wibawa Jum’at, ( 22/11).


Berkenaan dengan tuduhan kewenangan wakil direktur melebihi Plt Direktur, perempuan murah senyum tersebut membantah keras, menurutnya banyak hal yang harus di tangani oleh rumah sakit sehingga dianggap perlu adanya pembagian tugas bersama dengan wakil direktur.


“Hal tersebut tidak benar, sebenarnya banyak sekali tugas yg harus ditangani di rumah sakit dan beberapa tugas yang berhubungan dengan keuangan ( Biakes maskin), beliau kami berikan wewenang untuk menangani namun tetap selalu koordinasi dan keputusan terakhir tentu ada ada direktur,” lanjutnya.


Tidak hanya itu, dr Nunuk juga mengaku bahwa semua kebijakan yang diambilnya tidak lepas dari hasil koordinasi dengan semua tim jajarannya.
“Dan inilah yang selama ini kami lakukan dalam menjalankan tugas direktur, kami selalu berdiskusi dengan segenap jajaran pejabat struktural dan fungsional karena azaz musyawarah dan mufakat selalu kami tegakkan,” pungkasnya.

(Hasin)

Leave a Comment