Perolehan Suara Parpol Pendukung Paslon Tak Akan Pengaruh di Pilkada Bangkalan, Benarkah?

Grafik perolehan suara Parpol Pendukung masing-masing Paslon Bupati dan Wakil Bupati Bangkalan pada Pileg 2014

BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Perolehan suara Partai pendukung para Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Bangkalan di Pemilihan Legislatif (Pileg) tahun 2014 ternyata tidak akan berpengaruh pada perolehan suara tiap Paslon di Pilkada Bangkalan.

Hal itu disampaikan oleh pengamat politim dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Surokim Abdussalam. Menurutnya, hasil Pileg tahun 2014  tidak terlalu menjadi faktor kemungkinan akan menggulung suara di pilkada 2018. Sebab, ia menilai mesin Partai Politik (Parpol) efektif menyumbang suara hanya sekitar 40% dalam Pilkada langsung.

“Hasil pemilu legislatif tahun 2014 tidak terlalu signifikan memberi gambaran pada kontribusi perolehan suara Pilkada sekarang,” ujarnya, Minggu (11/3/2018).

Jika pilkada berlangsung demokratis lanjutnya, maka faktor kekinian akan memegang peran penting khususnya menyangkut faktor ketokohan, dukungan figur, kompetensi dan kapasitas kepemimpinan yang dimiliki kandidat.

“Memang tetap ada pengaruh atas kontribusi partai, tetapi itu saja tidak cukup. Para kandidat juga harus memperkuat relawan dan dukungan lain untuk meraih angka swing voters (suara mengambang) dan undecided voters (belum menentukan pilihan) yang masih tinggi,” katanya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, masyarakat sampai saat ini masih banyak yang belum menentukan pilihan terhadap salah satu Paslon. Hal itu menjadi tantangan bagi para kandidat agar semakin intens merebut dukungan pemilih liar tersebut melalui berbagai program solutif dan kongkrit yang langsung mengena kepada kebutuhan masyarakat.

“Faktor figur dan tokoh masih dominan memberi pengaruh dalam Pilkada langsung. Mesin politik partai tetap tergantung pada figur dan tokoh. Biasanya partai dengan figur dan tokoh yang kuat akan berseiring dengan dukungan yang juga kuat,” jelas Dekan Fisib UTM itu.

Masih kata Surokim, dalam pilkada langsung faktor kandidat dan ketokohan kandidat masih menjadi faktor penting, mengingat bisa jadi pilihan seseorang terhadap partai bisa berbeda dengan pilihan pada Kepala Daerah dalam Pilkada Langsung.

“Pilihan partai politik beda belum tentu dengan calonnya,” pungkasnya. (Zan/Lim)

Leave a Comment