Pengurus PCNU Bangkalan Resmi dilantik, Ini pesan Tokoh NU Untuk Bangkalan

Ketua Pengurus Wilayah NU Jawa Timur KH. Mutawakkil

BANGKALAN, Lingkarjatim.com – KH Makky Nasir resmi dilantik menjadi Ketua Tanfidziah Pimpinan Cabang Nahdhatul Ulama (PCNU) Bangkalan masa Khidmat 2017-2022 di Ponpes Syaichona Moch Cholil Demangan, Bangkalan, Rabu (17/01/2018).

Pelantikan yang mengangkat tema “Istiqomah Bersama Nahdhatul Ulama” itu dihadiri oleh beberapa tokoh NU, diantaranya Ketua Pengurus Wilayah KH. Mutawakkil, dan Wakil Rais Am PBNU KH. Miftahul Akhyar dan RKH. Fakhrillah Aschal, serta seluruh MWC NU se-Kabupaten Bangkalan.

Dalam kesempatan itu Wakil Rois Am PBNU KH. Miftahul Akhyar menyampaikan, pelantikan ini bukan berarti mengulang, namun pelatikan merupakan pengukuhan dan peneguhan.

“Baiat atau pelantikan merupakan pengukuhan bagi mereka-mereka yang mempunyai kesungguhan kepada NU,” tuturnya.

KH. Miftahul Akhyar juga berpesan kepada seluruh tokoh NU di Bangkalan bahwasanya tahun 2018 merupakan momen politik. Dimana sebagai  warga NU harus paham politik dan mewaspadai dengan adanya isu-isu yang akan menghantam muru’ah NU.

“Warga NU harus melek politik agar tidak selalu dimanfaatkan untuk kepentingan politik praktis, sebab bila melihat sejarah NU selama ini selalu dipermainkan dalam politik hanya untuk lokomotif dan diberi kesempatan untuk berperan pada posisi-posisi strategis dalam politik,” pesannya kepada seluruh pengurus dan umat NU Bangkalan.

Sementara, Ketua Pengurus Wilayah NU Jawa Timur KH. Mutawakkil meyampaikan, Kedepan PC NU Bangkalan  akan ditantang karena sebagai pintu gerbang untuk Pulau Madura. Oleh sebab itu, Bangkalan sebagai penyangga ekonomi Madura.

“NU Bangkalan Kedepan akan menghadapi banyak tantangan, sehingga NU Bangkalan diharapkan bisa menjadi uswah bagi PC NU yang lainnya,” katanya.

Selain itu, KH. Mutawakkil juga mengatakan bahwa Sebenarnya kekuatan NU yang nyata itu berada di MWC-MWC. Sebab, disana terdapat pondok Pesantren, musholla dan majlis-majlis taklim.

“Oleh karena itu struktur NU sampai level bawah harus dihidupkan kembali, Apabila ada yang tidak aktif maka kita harus mengganti kepengurusan agar majlis taklim, dll bisa aktif dan memberikan penyadaran kepada masyarakat Bangkalan,”  jelasnya.

Selain itu, KH. Mutawakkil mengingatkan kepada seluruh kader dan Umat NU bahwasanya harus bisa berdiri lurus diantara gerakan ekstrim kanan dan kiri, disampaing itu juga banyak gerakan politik yang mengatasnamakan membela agama. Akan tetapi dibalik itu hanya ingin meraih kekuasaan, dengan mengambil hati,  maka NU harus tetap lurus.

“NU selama ini banyak tantangan, seperti halnya berkembangnya isu transnasional, ini kita harus bisa mencegah agar tidak merusak keutuhan NKRI ini,” paparnya. (Zan/Lim)

Leave a Comment