BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Pengembangan Pendidikan menjadi salah satu fokus Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) di tahun 2018 ini. Berdasarkan pantauan lingkarjatim.com, Pemrov Jatim mempunyai Konsep pendidikan dual track untuk meningkatkan sumber daya manusia, sehingga lebih berkualitas dan berdaya saing.
Track pertama adalah memperbaiki kualitas pendidikan formal, seperti menambahkan kurikulum di SMA, dengan menyisipkan pendidikan vokasional. Selain itu, juga akan dilakukan link and match antara SMK dengan industri serta perguruan tinggi, filial SMK-PTN, partnership SMK dengan luar negeri, ekstra kurikuler di MA, dan peningkatan sarana prasarana SMK.
Untuk track kedua, yaitu melalui penerapan pendidikan vokasional ke sektor informal, seperti pembenahan Balai Latihan Kerja (BLK) berstandar internasional, sekaligus memperkuat SMK Mini melalui kerja sama dengan Jerman, dan Bosda Madin. SMK mini adalah SMK yang bergandengan dengan pondok pesantren. Anggaran untuk SMK Mini di tahun 2018 Pemprov Jatim menyediakan dana sekitar Rp 25 miliar.
Menanggapi hal itu, Kepala cabang pendidikan Bangkalan Pemprov Jatim Arif Khamzah mengaku sampai saat ini pihaknya masih menunggu petunjuk teknis (juknis) dari Pemprov Jatim mengenai program tersebut untuk mengembangkan pendidikan tingkat SMA/SMK di Bangkan
“Juknisnya belum turun, nanti ada perlakuan khusus di madura termasuk Bangkalan. Kalau untuk pendidikan saya selalu siap untuk mengembangkan,” katanya.
Sayangnya, Arif mengaku tidak mengetahui mengenai anggaran Rp 25 miliar untuk SMK mini tersebut. Bahkan dirinya enggan menyebutkan anggaran tahun 2018 untuk pendidikan tingkat SMA/SMK di Bangkalan.
“Kalau yang Rp 25 miliar saya masih belum tahu mas, karena juknisnya belum turun dari Pemprov. Tapi kalau anggaran tahun 2018 tidak perlu dibeberkanlah mas, yang penting saya membelanjakan anggaran itu sesuia kebutuhan pendidikan,” pungkasnya. (Atep/Lim)