Pelantikan Pengurus IMANC, Ra Latif : Santri Harus Menjadi Penggerak Zaman

saat prosesi pengukuhan pengurus IMANC

BANGKALAN, Lingkarjatim.com– Bupati Bangkalan R. Abdul Latif Amin Imron Berharap kepada seluruh para santri yang berkesempatan menempuh pendidikan perguruan tinggi dan menjadi mahasiswa untuk bisa berinovasi dan langkah nyata untuk memberikan solusi terhadap permasalahan yang ada di masyarakat.

Hal tersebut disampaikan pada saat memberikan sambutan pada acara seminar kebangsaan dan pelantikan pengurus Ikatan Mahasiswa dan Sarjana Alumni Pondok Pesantren Nurul Cholil (IMANC).


“Mudah-mudahan bisa di aktualisasikan serta ada langkah nyata dari para Santri yang menjadi mahasiswa, harapan kami dengan Santri Milenial harus bisa ber inovasi bukan hanya mendalami ilmu agama, tapi dengan teknologi yang jaman now”, ucap Ra Latif saat memberikan sambutan di acara dengan tema “Gerakan Santri Milenial Menjaga Keutuhan Bangsa Dan Negara” Sabtu (25/01/20).


Menurut Bupati yang murah senyum tersebut, santri milenial harus bisa mengikuti dan menyesuaikan dengan perkembangan zaman, bahkan lebih kerennya lagi harus menjadi penggerak zaman.


“Santri ini harus bisa mengikuti perkembangan zaman, dengan Santri ini juga Negara Republik Indonesia tetap ada, pada 10 November yang di pimpin oleh Bung Tomo tidak lepas dari peran kiai dan para santrinya” lanjut Ra Latif.


Namun menurut Bupati yang akrab dengan sapaan Ra Latif tersebut tentu peran santri milenial dan santri zaman dulu berbeda. “Santri jaman now harus bisa berjihad juga, tapi bukan dengan mengangkat senjata melainkan dengan mengangkat smart phone”, ucapnya dengan maksud santri milenial bisa menguasai dan memanfaatkan teknologi untuk menjalankan roda ekonomi, berdakwah, termasuk menjaga keutuhan NKRI dari rong-rongan radikalisme.


Tidak hanya itu, Bupati Bangkalan mengaku mempunyai gagasan program untuk santri milenial di tahun 2020 ini.
“Kami pemerintah Kabupaten Bangkalan mempunyai program di 2020 Santri Enterpreneurship yang nantinya Santri dilatih untuk mempunyai bekal skill dan pengalaman agar tidak kebingungan setelah lulus dari pondok pesantren,” pungkasnya. (Udin/Has)

Leave a Comment