Nama Fuad Amin Muncul Dalam DPS, Ini Tanggapan PPK

Daftar nama DPS di Kelurahan Pangeranan

BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Nama mantan Bupati Bangkalan, Fuad Amin tiba-tiba ramai dibicarakan di media sosial, Sabtu (24/03/2018).

Nama Fuad Amin muncul di data DPS yang sudah ditetapkan oleh KPU di Kelurahan Pangeranan, Bangkalan.

Menanggapi itu Ketua DPC PBB Bangkalan Mathur Husyairi mengatakan hal tersebut seharusnya tidak boleh terjadi.

Menurutnya putusan kasasi telah mencabut hak politik dari Fuad Amin (dipilih dan memilih).

“Maka menurut kami petugas yg melakukan coklit kurang teliti. PBB berharap penyelenggara lebih profesional lagi terkait data pemilih, khususnya yang suda pindah atau meninggal dunia,” ujarnya.

Sementara itu Mahmudi Ibnu Khotib selaku PPK Bangkalan mengaku munculnya nama Fuad Amin itu disebabkan karena ada kesalahan sistem ketika melakukan pendataan.

Bahkan, sebelumnya nama Fuad Amin muncul di empat kelurahan. Pertama, kelurahan Pangeran, Keraton, Kemayoran dan Martajasah.

“Itu keselahan sistem yang diunggah secara otomatis, sebelumnya nama itu muncul di empat kelurahan,” kata PPK Bangkalan itu.

Mantan Bupati dua periode itu hak politiknya sudah dicabut, sehingga tidak boleh memilih ataupun dipilih. Bahkan kata Mahmudi proses pencocokan dan penelitian (Coklit) nama Fuad sudah dihapus.

“Seperti di kecamatan Burneh itu ada desa Kapor tapi yang muncul adalah desa lapor, seperti itu, terus nama Mukmina jadi Mulmina, makanya sekarang ini KPU dan PPK sedang membahas persoalan itu,” alasannya.

Mahmudi juga akan bertindak tegas ketika melihat orang yang sudah meninggal atau hak politiknya dicabut akan dicoret.

“Siapapun itu kalau tidak punya hak berpolitik ya kita coret,” tegasnya.

Data itu masih DPS, oleh sebab itu diberikan kepada masing-masing Pasangan calon serta Panwaslu supaya sama-sama mengkroscek.

Mantan Bupati Lira itu beralasan bahwa kesalahan itu murni karena kesalahan sistem yang juga buatan manusia.

“Makanya sebelum ditetapkan sebagai DPT itu kita sama-sama mengkroscek, dan saling adu data kan seperti itu,” tuturnya.

Ia menambahkan bahwa masyarakat yang sudah meninggal di kabupaten Bangkalan mencapai 2.000 lebih dan hal itu sudah dilakukan pencoretan.

“Siapapun itu baik yang mati bahkan Fuad Amin pun akan kita coret, kita tidak mau main-main Sekarang ini,” tegas mantan aktivis itu. (Zan/Lim)

Leave a Comment